Suksesi Nasional, NGANJUK – Puluhan jurnalis dari berbagai media di Nganjuk merasa kecewa atas sikap tidak kooperatif dan terkesan mengabaikan yang ditunjukkan Plt Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Nganjuk, Sujono.
Hal ini terjadi dalam acara permintaan audensi yang sudah di layangkan jauh hari. Namun Kadiskominfo diduga sengaja keluar dan menghindari pertemuan dengan para jurnalis pada hari selasa, (12/11/2024).
Sebelumnya, surat permohonan audiensi telah dilayangkan oleh DPD MIO ( Media Independen Online) Nganjuk dengan harapan bisa mendapatkan klarifikasi terkait masalah verifikasi media dan anggaran publikasi.
Namun, alih-alih memberikan jawaban atau penjelasan yang memadai, Sujono justru menghindar dari pertemuan tersebut, dan hanya mengutus Kepala Bidang (Kabid) untuk mewakili dirinya.
Aksi walkout dilakukan oleh para jurnalis setelah merasa tidak mendapat perhatian serius dari pejabat yang seharusnya dapat memberikan penjelasan yang transparan.
Mereka menilai Diskominfo Nganjuk tidak menunjukkan komitmen untuk bekerja sama dengan media, yang seharusnya menjadi mitra dalam menyampaikan informasi yang akurat kepada publik.
Koordinator pelaksana audensi, Radiyan Bagus, menyatakan rasa kecewanya atas sikap Diskominfo yang dianggap tidak menghargai kehadiran para jurnalis.
“Kami datang dengan niat baik untuk meminta penjelasan terkait pengumuman hasil verifikasi media dan masalah anggaran publikasi. Namun, kami justru diperlakukan seperti ini,” kata Radiyan dengan nada kesal.
Menurut para jurnalis, audiensi tersebut sangat penting mengingat adanya isu seputar verifikasi media yang dianggap tidak jelas dan anggaran publikasi yang tidak transparan.
Mereka berharap Dinas Kominfo Nganjuk dapat lebih terbuka dan profesional dalam menjalankan tugasnya, serta menghargai peran media sebagai kontrol sosial dan mitra pemerintah dalam menyampaikan informasi yang objektif dan akurat.
Sampai berita ini dinaikkan, belum ada pernyataan resmi dari PLT Kepala Dinas Kominfo Nganjuk, Sujono, terkait insiden ini.
Namun, para jurnalis yang hadir bersepakat akan terus mengawal masalah ini agar tidak terkesan ada penyembunyian informasi yang merugikan publik dan menyulitkan para wartawan yang bekerja di lapangan. (rmb)