Sumenep Suksesi Nasional _ Guru Besar (GB) IAIN Madura,Prof. DR. KH. Asy Ari, M.Ag, menilai, Covid-19 ini membuat kita semakin berbenah, melakukan proses revitalisasi terutama kita sebagai masyarakat muslim, karena covid-19 membuat kita banyak berdiam diri dirumah, melakukan isolasi mandiri dalam istilah ilmu tasawuf melakukan ‘uzlah/kegiatan keheningan dan perenungan Proses pendalaman tentang diri.
“Itu bisa terjadi relasi diri dengan diri, relasi diri dengan Tuhan, relasi diri dengan lingkungan”Ujarnya
Dikatakan, perlunya revitalisasi pola keberagaman kita, khusus para guru harus mampu memberikan pencerahan terkait dengan fiqih pandemi dari saf shalat yang rapat menjadi berjarak, dari shalat Jumat berjamaah dimasjid diconversi menjadi shalat yang harus pakai prokes, ini sebetulnya tantangan buat PERGUNU (Perguruan NU ) dan Masyarakat.
Menurut Prof Asy Ari, sejatinya Covid-19 ini menjadi proses pemaknaan terhadap kehidupan, termasuk dalam dunia pendidikan bagaimana kita seyogianya mengkampanyekan digitalisasi Pendidikan karena banyak penyakit kronisnya Para guru. Olehnya Zoom virtual jawabannya.
Hal tersebut ditegaskan Guru Besar yang juga Juri Tilawatir Quran Internasional ini, pada acara Pergunu Sulawesi Tengah is inviting you to a scheduled Zoom meeting. Kegiatan yang dilepas oleh Sekdaprop Sulteng Drs.H.Molyono,M.Si dan orasi arahan oleh Guru Besar IAIN Madura Prof.Dr.K.H.M.Asy’ari,M.Ag, Host Nasarudin.MSi, Sek Pergunu Sulteng dan M.Taufiq, Lc,M.Sy, Dosen IAIN Madura dengan topic: Pelepasan Mahasiswa dapat beasiswa/ yang lolos seleksi Pergunu Sulawesi Tengah S1, S2 & S3 ke IKHAC Mojokerto 2021.
Kepada para peserta yang mendapatkan beasiswa Pergunu ke institut KH Abd Halim Mojokerto 2021. Guru Besar asal Sumenep ini juga menyampaikan selamat dan tamat dengan terbaik dan bisa membesarkan Pergunu di daerah masing-masing setelah tamat khususnya di Sulawesi Tengah (Sulteng).
Pesannya pula kepada para mahasiswa yang mendapat beasiswa PW Pergunu Sulteng bahwa: mengkampanyekan digitalisasi Pendidikan karena banyak penyakit kronisnya kita Para guru termasuk para mahasiswa yang harus dihindari: seperti; TBC (tidak bisa kumputer),Penyakit letih (lemah teknologi, Penyakit Kudis (kurang disiplin, Penyakit lesu (lemah sumber/refrensi saat mengajar),Penyakit asam urat (asal sampaikan materi urutan kurang akurat) dan punya penyakit Diare (didepan anak ia dipermalukan).
Diingatkan pula apa yang perlu dipelajari di Masa Covid-19 ini? Khususnya didunia Pendidikan selain peningkatan digitalisasi Pendidikan, menurut hemat Prof Asy Ari, perlu adanya inovasi kurikulum, termasuk kurikulum pandemi.
“Sudah seharusnya mahasiswa dan siswa-siswi diakrabi dengan conten materi ajar mitigasi pandemi. Macam-macam Pandemi, sejarah pandemi, bagaimana manusia berhadapan dengan pandemi dan lain-lain.”Jelasnya.
Dalam kesimpulannya siapa yang bisa melakukan discovery/penemuan baru di masa pandemi Covid-19 ini dialah yang bisa eksis dalam segala hal. Selain diberi ucapan selamat untuk tingkatkanlah loyalitas dan dedikasih dengan belajar sungguh-sungguh di IKHAC agar mulus selama studi S1, S2 dan S3.(slm//Ang)