Beranda Daerah

Prof. Dr. KH. M. Asy’ari, M.Ag, Dari Kitab Riyadhus Shalihin Tentang “Yakin Dan Tawakkal”

Suksesi Nasional,Sumenep-
Prof. Dr. KH. M. Asy’ari, M.Ag, Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Suryalaya Desa Kebunan Kecamatan Kota Kabupaten Sumenep, memberikan Tausiyah kepada Jamaah Sholat Subuh di Masjid Ponpes Ar-Raudhah desa Gedungan, Kecamatan Batuan, Kabupaten Sumenep yang dihadiri KH.As’adi Pengasuh Ponpes Ar Raudhah, Pembina Ponpes Suryalaya Ust.Sufyan Tsauri, S.Sos, masyarakat, para Ustaz dan para Santri kedua Ponpes serta jamaah, Kamis (20/10/2022).

Dalam kesempatan tersebut membahas Kitab Riyadhus Shalihin dengan judul Yaqin dan Tawakkal. Salah satu contoh mengenai Yaqin, yakni jika shalat ragu antara 3 rakaat atau 4 rakaat, maka menurut Imam Syafi harus yaqinlah pada yang 3 rakaat saja dengan menambah 1 rakaat lagi.

“ intinya dalam ibadah Shalat dan ibadah-iabadah lainnya bahwa yakinlah bahwa akan diterima oleh Allah SWT asal jangan ragu.”tegas Kiai yang juga Guru Besar (GB) IAIN Madura ini.

Baca Juga :  Polres Bersama RS Bhayangkara Nganjuk Gelar Baksos & Bakti Kesehatan Pengabdian AKABRI 91 Ke 32-  2023

Sedangkan menurut Imam Qosim Al-Qusyairi, terkait dengan tawakal bahwa orang yang tawakal itu adalah orang yang menyerahkan kehidupannya sepenuhnya hanya kepada Allah SWT, setelah berikhtiar secara maksimal. Tapi kalau menurut Imam Syafi’i, orang yang tawakal itu adalah ketika dalam hidupnya menuntut ilmu setinggi-tingginya agar supaya kita bisa pasrah sepenuhnya kepada Allah SWT.

Menurut Imam Syafi’i, maka harus menuntut ilmu yang setinggi-tingginya, karenanya untuk menjadi orang yang sukses salah-satunya adalah menuntut ilmu. Dan untuk mencapai sukses menjadi ilmuwan yang berhasil yang sukses dunia akhirat maka hendaknyalah dengan bersungguh-sungguh.

“topik yang kita bahas saat ini tentang yakin dan tawakal maka Imam Syafi’i mencontohkan bahwa yakin itu adalah juga disepakati oleh para mazahibul arba dan para ahli Ushul fiqih.”terangnya.

Baca Juga :  Pengendara Motor Tewas Usai Menabrak Dump Truk di Jalan Raya Kedung Cowek Surabaya

Sementara contoh dalil yang disampaikan oleh Imam Syafi’i kemudian contoh konkritnya di dalam salat jamaah ketika kita Sholat dan merasa ragu jumlah rakaat yang kita kerjakan itu, tiga atau empat, kalau kita berdasar kepada yakin tadi bahwa yakin itu bisa menghilangkan keraguan. Maka ketika misalnya jamaah kita melaksanakan salat yang kita ragu jumlah rakaatnya 3 atau 4. Maka menurut Imam Syafi harus yaqinlah pada yang 3 rakaat saja dan bisa dengan menambah 1 rakaat lagi.

Kemudian terkait dengan tawakal, ini juga pernah dalam satu kisah ada salah seorang sahabat Nabi yang meletakkan atau menitip untanya di depan Masjid dalam keadaan tidak diikat. Akhirnya, Rasulullah bertanya siapa yang punya unta yang tidak diikat itu. Mengaku salah seorang sahabat sebagai pemiliknya, kata Rasulullah ikat dulu baru tinggalkan ke mana saja kamu mau salat atau urusan yang lain.

Baca Juga :  Pasca Insiden Penyerangan, Pemilik Rumah di Gayungan Beberkan Bukti & Fakta

“Intinya yang penting diikat dulu untanya baru disebut dengan tawakal kalau misalnya meninggalkan untanya dalam keadaan tidak diikat itu berarti bukan tawakal yang sungguh-sungguh.”tambahnya.

Dan apabila pada kondisi saat ini ketika kita membawa kendaraan motor atau mobil tetap harus dikunci, karena jika tidak dikunci bahkan dibiarkan saya kuncinya di motor atau mobilnya, kemudian pasrah saja, itu namanya tidak sungguh-sungguh tawakal. Tawakkal yang sesungguhnya menyerahkan sepenuhnya kepada Allah tapi dengan ikhtiar dengan berusaha untuk menjaga dan menyelamatkannya.(slm/ang)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini