Suksesi Nasional Tulungagung,- Desa Tunggangri kecamatan Kalidawir kabupaten Tulungagung terpilih menjadi salah satu nominasi dalam Hassan Wirajuda Perlindungan Award (HWPA) tahun 2021 atas kepedulian kepada para pekerja migran melalui program Taruna Tani.
Hassan Wirajuda Award merupakan penghargaan tertinggi yang diberikan oleh pemerintah melalui Kementerian Luar Negeri kepada individu, kelompok, dan organisasi yang dinilai mempunyai rekam jejak yang panjang dalam memberikan perlindungan WNI di luar negeri termasuk yang kembali ke dalam negeri.
Hal ini disampaikan oleh Teguh, salah satu tim penilai dari Kementerian Luar Negeri saat berkunjung dibalai desa Tunggangri pada Senin siang (22/11/21). Turut hadir dalam kunjungan tersebut tim dari UPT BP2MI (Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia) Surabaya, kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi kabupaten Tulungagung Agus Santoso, Camat Kalidawir Mundiyar dan diikuti oleh warga desa Tunggangri yang pernah menjadi pekerja migran dan yang akan berangkat sebagai pekerja migran.
Sri Lailatin kepala desa Tunggangri saat dikonfirmasi setelah acara mengatakan sangat terkejut dengan terpilihnya desa Tunggangri menjadi nominasi award di tingkat nasional yaitu Hassan Wirajuda Award. “Semua berawal dari kegiatan karangtaruna di perpustakaan yang ada di desa, dari situ ada aspirasi dari teman-teman karang taruna untuk menggeluti bidang pertanian tanpa harus ke luar negeri”, jelas Sri Lailatin. ”Ya Alhamdulillah dari bidang pertanian khususnya holtikultura bisa merambah membuka lapangan kerja bagi kaum perempuan di desa Tunggangri, dan kedepan akan di usahakan salah satunya untuk pengolahan hasil pertanian seperti pembuatan brambang goreng yang pemasarannya melalui BUMDes”, imbuh Sri Lailatin.
Senada dengan Sri Lailatin, Misbachul Choiri sekretaris desa Tunggangri mengatakan pemerintah desa Tunggangri membuat wadah bagi kaum pemuda yaitu kelompok tani muda. Selain itu pemerintah desa Tunggangri juga memfasilitasi warganya yang menjadi pekerja migran, mulai sebelum berangkat, ketika di luar negeri, dan kembali dari luar negeri. ”Taruna tani yang menjadikan berkurangnya para pekerja migran dari desa Tunggangri, hal ini yang menjadi program dari pemerintah desa dengan memanfaatkan potensi yang ada di desa tanpa harus keluar negeri untuk mencari pekerjaan”, terang Misbah. “Selama program itu bisa untuk memberikan dampak positif bagi kemajuan desa akan kita dukung sepenuhnya”, tegas Misbah.
Sementara itu Adib Hasani selaku ketua karang taruna desa Tunggangri yang juga ikut menginisiasi munculnya Taruna Tani menjelaskan awal mula berdirinya taruna tani adalah banyaknya pemuda yang dirumah setelah pulang dari luar negeri sebagai pekerja migran. “Awalnya terbentuk dulu di dusun Bangunsari pada tahun 2019 setelah itu dusun Ngrawan pada tahun 2021 ini”, jelas Adib. “Untuk Taruna Tani ini khusunya menangani tanamam holtikultura, dan Taruna Tani ini yang menjadi solusi bagi pemuda untuk tidak pergi ke luar negeri sebagai pekerja migran, karena dulu para pemuda beranggapan kalau tidak keluar negeri itu tidak keren”, papar Adib.
Saat ini taruna tani dengan bimbingan petugas penyuluh lapangan dari dinas Pertanian kabupaten Tulungagung juga telah mengembangkan dan memproduksi pembasmi hama yaitu agensia hayati. Agensia hayati merupakan mikroba yang secara alami bisa mengendalikan hama dan penyakit sekaligus memperbaiki ekosistem pertanian. (darno)