Suksesi Nasional Sumenep.-
Pada era globalisasi yang merabah ditengah perkembangan zaman menuntut pemerintah untuk lebih perspektif dan ikut andil lebih luas lagi dalam mencetak generasi baru didalam dunia kewirausahaan.
Pemerintah Kabupaten Sumenep dalam hal ini dibawah kepemimpinan H.Achmad Fauzi SH.MH. bersama Wakil Bupati Hj.Dewi Khalifah,SH.MH.Berkometmen membuka trobosan baru sebagai Program Unggulan Mencetak Wirausaha Santri diera industrilisasi zaman ini.
Program Kewirausahaan Pesantren ini yang dicanangkan oleh pemerintah setidaknya dapat melahirkan dan mencetak para santri dapat mengembangkan dunia wirausaha yang nantinya mampu berdikari dan bersaing ditengah kondisi ekonomi yang makin labil akibat adanya wabah virus corona -19 yang melanda ditengah- tengah masyarakat saat ini.
Konstribusi pesantren terhadap pembangunan daerah menempati posisi paling penting sebagai sarana peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM)namun masih belum menyentuh aspek keahlian baik hardskill dan softskill sehingga setelah lulus dari pesantren seringkali sulit beradaptasi dan kurang mandiri didalam mengembangkan dunia usaha.
Potensi pada elemen pesantren memang tidak boleh dilupakan oleh pemerintah kabupaten.sebab diberbagai daerah pesantren terbukti tidak hanya menimbah ilmu keagamaan akan tetapi juga bisa mencetak para santri-santri lebih produktif yang bergerak diberbagai bidang unit wirausaha.
Kepedulian dalam mensejahterakan masyarakatnya Bupati Achmad Fauzi dan Wakil Bupati Dewi Khalifah sangat baik dalam memprioritaskan program ini terhadap pesantren sebab ada ratusan pesantren tersebar disemua kecamatan diwilayah kabupaten Sumenep dengan mencapai jumlah puluhan ribu santriwan dan santriwati.
Adanya Program kewirausahaan diharapkan dapat mengantisipasi bertambahnya angka kemiskinan serta dapat meningkatkan taraf kehidupan lebih baik serta kesejahteraan masyarakat Sumenep khususnya,”Kepala Badan Perencaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Sumenep,Drs. H.Yayak Nurwahyudi.M.si.
Program Kewirausahaan pesantren ini mulai dimatangkan melalui Focus Gruop Discussion (FGD) Model Pengembangan Enterepreneurship Berbasis Pesantren mendapatkan masukan – masukan konstruktif dan positif dari berbagai kalangan Organisasi Perangkat Daerah (OPD),Kementrian Agama (Kemenag) juga dari kalangan Pesantren ketika adakan diskusi diKantor Badan Perencanaan Pembangunan Dearah (Bapeppda) Sumenep beberapa waktu itu.
Untuk realisasi program tersebut Bappeda melakukan kerjasama dengan Perguruan tinggi untuk bersama melakukan kajian dan hasilnya dijadikan referensi dari kebijakan program unggulan wirausaha santri sehingga program unggulan tersebut dapat berjalan maksimal.
Program kewirausahaan pesantren akan dilaksanakan pada tahun ini dengan anggaran berasal dari APBD Kabupaten Sumenep. Setiap program yang direncanakam dengan baik Insyaallah hasilnya juga maksimal untuk lebih mengoptimalkan adanya potensi-potensi yang berada dikawasan pesantren agar bisa bernilai ekonomis serta akan memberikan nilai tambah dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat.
(Duk/Ang)