Suksesi Nasional Kediri, – Sejumlah warga dikecamatan Ngancar kesal, merasa keberatan dengan adanya tarikan yang mengatasnamakan karyawan PDAM Kabupaten Kediri, hal ini dirasakan sejak lama namun masyarakat belum mengutarakan.
Warga menyampaikan bahwa adanya tarikan yang tidak ada kesepakatan ini menimbulkan keresahan dan membenarkan adanya tarikan sejumlah uang Rp. 3000, – (tiga ribu rupiah) itu tanpa ada bukti ataupun kwitansi yang jelas.
Masyarakat yang tergabung dalam Himpunan Penduduk Pemakai Air Minum (HIPPAM) Kecamatan Ngancar juga mengeluhkan adanya Saluran Pipa yang lama penangananya sehingga warga kesulitan untuk mendapatkan air yang bersih.
“Iya mas, awalnya kita diam-diam saja adanya tarikan Rp.3000,- /rumah per bulan, dan ini berbarengan dengan tarikan bulanan yang resmi RP.15.000,- (lima belas ribu rupiah) namun lama kelamaan masyarakat banyak yang protes namun tidak tahu kemana”,ucap warga.
“Jadi gini mas misalkan kita asumsikan dari 10 Desa yang ada di kecamatan Ngancar kita rata-ratakan ada 2500 rumah/desa dan kita kalikan Rp.3000,- itu sudah mencapai 75jt lho per bulan banyak sekali mas, dan tidak jelas arahnya” ,pungkas warga yang merasa kesal.
Secara terpisah, Kepala Bagian Umum PDAM Kabupaten Kediri Edi Suprayitno membenarkan adanya biaya jasa yang dibebankan kepada pelanggan. Pasalnya PDAM bekerjasama dengan pihak ketiga untuk melakukan pemungutan pembayaran rekening PDAM dengan alasan keterbatasan jumlah karyawan yang bertugas di kantor cabang.
“Iya mas kita melakukan kerjasama dengan pihak ketiga yang kita sebut dengan mitra PDAM untuk penarikan iuran bulanan ke pelanggan,hal ini untuk mempermudah pelanggan kami yang tidak bisa datang ke kantor untuk melakukan pembayaran rekening Air”, ujar Edi dikantor.
Adanya dugaan pungutan liar yang dilakukan oleh PDAM Cabang Ngancar kepada pelanggannya, Edi membantah keras atas informasi tersebut. “Tidak benar itu, coba tanyakan langsung kepada Pak Siswanto selaku Kepala PDAM Cabang Ngancar,” terang Edi.
Edi memberitahukan bahwasanya Kepala PDAM Cabang Ngancar dalam beberapa hari terakhir jarang berada dikantornya karena masih fokus memperbaiki kerusakan pipa saluran air, “Tapi Pak Sis masih sibuk ngurusi kerusakan pipa Mas, malah kadang hampir setiap hari saya juga kesana untuk membantu perbaikan,” tambahnya.
Untuk diketahui diwilayah Kecamatan Ngancar ada 10 desa yang menggunakan Air PDAM Kabupaten Kediri dan juga tergabung dalam Himpunan Penduduk Pemakai Air Minum (HIPPAM).(sid)