Suksesi Nasional Jakarta,- Ribuan guru dari seluruh Indonesua yang tergabung dalam Persatuan Guru Seluruh Indonesia (PGSI), melakukan aksi damai di depan gedung DPR RI Jakarta Senin (20/03/23). Dalam aksinya para guru dari berbagai daerah tersebut mendesak agar pemerintah tidak melakukan diskriminasi terhadap guru swasta.
” PGSI meminta kepada pemerintah supaya membuka kembali sk impassing yg sudah lama berhenti yaitu sejak tahun 2010 . selain itu PGSI meminta agar pengangkatan pppk tidak ada dikotomi antara guru swasta yg mengajar di sekolah/madrasah swasta dg guru swasta yg mengajar di instansi negeri.
Semua wajib diakomodasi dlm pengangkatan tanpa diskriminasi, karena semua siswa baik yg di instansi negeri maupun yg di swasta adalah warga negara indonesia”, ujar Mohamad Fatah Ketua Pengurus Besar PGSI Indonesia, ketika berorasi di di depan Gedung DPR RI Jakarta.
Di tambahkan Mohamad Fatah, PGSI mengingatkan Pemerintah bahwa dalm pelaksanaan sertifikasi guru mengingat dan memprioritaskan guru-guru yang sudah punya pengalaman mengajar lama, mengingat bnyak sekali guru guru yg sudah beranjak tua atau mendekati masa purna tapi belum juga mendapat kesempatan dalam PPG atau program sertifikasi guru.
PGSI tidak lupa untuk terus berusaha meminta para pemangku kebijakan tentang pendidikan untuk membuat undang undang perlindungan guru dalam melaksanakan tugasnya dalam membina dan mendidik putra putri generasi penerus bangsa.
” Kesejahteraan guru swasta khususnya yang mengajar di instansi swasta harus lebih ditingkatkan. jangan seperti sekarang, dimana guru yg minimal berijazah S1 banyak yg mendapat gaji lebih sedikit dari para pekerja yg cuma lulusan sma sederajat.” ungkapnya.
Dalam kesempatann ini, semua perwakilan anggota PGSI dari berbagai daerah melakukan orasi satu persatu, diperkirakan aksi SILATBAR ini di ikuti lebih dari 5000 guru dr seluruh Indonesia. sampai berita ini di turun kan perwakilan dari PGSI diterima oleh komisi VII dan X DPR. (gus)