Suksesi Nasional, Lamongan- Lamongan Tempo Doeloe yang merupakan agenda wajib yang digelar untuk memperingati hari jadi Lamongan juga HUT RI dan sempat 2 tahun terhenti karena pandemi, Kamis (4/8) dibuka oleh Bupati Lamongan Yuhronur Efendi. Mengambil lokasi baru yakni Lapangan Gajah Mada Kabupaten Lamongan, event Lamongan Tempo Doeloe yang digelar mulai tanggal 4 hingga 6 Agustus ini disajian dengan sajian yang lebih bervariasi dan lebih meriah.
Jika pada tahun-tahun sebelumnya didominasi oleh jajanan masa lalu, maka come backnya Lamongan Tempo Doeloe pada tahun ini diisi dengan berbagai stand yang memiliki tema heterogen. Hal tersebut guna memberikan kesan dan gambaran kehidupan hingga sejarah Lamongan di masa lalu, pada generasi milenial. Tema yang diambil mulai dari perkantoran tempo dulu, sekolah rakyat, bale/rumah tempo dulu, pengantin tempo dulu, histori RSUD Soegiri, tema kolonial, warung dan makanan tempo dulu, budaya, kesenian tempo dulu, hingga wahana bermain anak.
“Maksud kegiatan ini adalah kita melihat kembali ke belakang, inilah Lamongan tempo dulu yang mempunyai aktivitas, kuliner, budaya, dan histori yang unik dan baik. Saya berharap kegiatan ini akan memberi spirit, semangat bagi kita, serta menggambarkan bahwa Lamongan ini sudah ‘Megilan’ sejak tempo dulu,” ucap Pak Yes saat membuka event Lamongan Tempo Doeloe.
Dilaporkan Sekda Lamongan Moh. Nalikan, bahwa peserta pameran Lamongan Tempo Doeloe ini terdiri dari OPD, BUMN, BUMD, BLUD, UMKM, Perbankan, Komunitas Kopi, Travel Wisata, IKASMASA, IKASMADA, dan swasta lainnya. Selain itu, juga akan dimeriahkan dengan berbagai kegiatan seperti pameran produk Lamongan Tempo Doeloe, Keroncong, Tembang Kenangan, Campursari, dan Cooking Class Nasi Ambeng Pantura pada tanggal 5 Agustus sore.
“Stand pameran ini memiliki tema yang beragam, nantinya akan ada 3 juara stand favorit berdasarkan poling dari pengunjung,” lapor Sekda Nalikan.
Berbagai tema yang dimunculkan sebagai sarana penggambaran Lamongan di masa lalu ini, tentunya diharapkan mampu mendongkrak dan membangkitkan kembali perekonomian Lamongan, selaras dengan gerakan #ayoditumbasi , #ayobeliproduklamongan , dan #ayodolennanglamongan yang telah dicanangkan oleh Bupati Yes.
Tidak hanya membangkitkan perekonomian, namun juga menceritakan gambaran sejarah Lamongan di masa lalu, seperti adanya tema kantor pemerintahan zaman dulu yang berusaha ditampilkan oleh Sekretariat Daerah Kabupaten Lamongan; tema kolonial oleh gabungan Dinas PU SDA, PU Bina Marga, dan Cipta Karya; hingga histori pergantian RS Darurat Wisma Joewono menjadi RSUD Soegiri.
“Tema kami ini rumah sakit tempo dulu, kebetulan Soegiri itu tahun 1939 namanya Rumah Sakit Darurat Wisma Joewono. Kita baru berubah nama menjadi Soegiri pada tahun 1986. Di stand ini kami juga memberikan layanan kesehatan,” ucap Greta Kasubbag Umum RSUD Soegiri.(rul)