Suksesi Nasional, LAMONGAN – Busana bermotif batik adalah salah satu budaya di Indonesia, dan disetiap daerah memiliki batik khas tersendiri. Bahkan motif batik daerah juga mempunyai nama, dan karya dari pembatik, serta mempunyai arti dalam setiap batik.
Sebagaimana Kab.Lamongan, salah satu daerah yang mempunyai beragam ciri khas sebuah batik. Batik Lamongan kini sudah banyak dikenal diberbagai wilayah, bahkan sebagian sudah merambah ke mancanegara.
Hal itu, karena batik Lamongan selain pas dan cocok saat dikenakan baik secara santai dan moment formal, juga mempunyai desain motif yang mempunyai nilai seni tinggi.
Terkait itulah Pak Yes, sebutan Cabup Lamongan nomer urut 02 bisa disebut sosok tokoh yang gemar memakai batik. Bahkan Pak Yes mempunyai koleksi banyak motif batik, terlebih batik produck Lamongan. Pada periode Pilkada / periode pertama beliau juga menjadikan batik ciri khasnya. Kini pada Pilkada 2024, Paslon Yes-Dirham memakai atribut resmi yang motifnya Lamongan banget.
Pasangan Cabup-Cawabup Lamongan nomor urut 2, Yuhronur Efendi-Dirham Akbar Aksara (Yes-Dirham) memilih batik sebagai atribut resmi dalam kontestasi Pilkada Lamongan 2024. Termasuk saat debat publik perdana beberapa hari lalu.
Sosok Yuhronur memang diketahui gemar mengenakan kemeja batik di berbagai kesempatan. Bahkan saat pertama kali mencalonkan diri sebagai Bupati Lamongan pada Pilkada 2020 lalu, pria yang akrab disapa Pak Yes itu juga menjadikan batik sebagai atribut resmi.
Saat itu, motif batik yang dipilih adalah Singo Mengkok. Motif ini diadaptasi dari relief atau ukiran yang ada pada gamelan peninggalan Sunan Drajat serta pada bangunan bersejarah di Desa Sendang Duwur, Kecamatan Paciran.
“Batik yang lalu (Pilkada 2020) adalah batik dari Sendang. Kalau sekarang ini batik yang saya pakai, sepesial desain mas Umbar Basuki dari Sugio,” kata pak Yes, pada Sukses Nasional, Jumat (01/11/2024).
Yuhronur mengaku sengaja memilih batik sebagai atribut resmi dalam kontestasi Pilkada, karena ingin terus mempromosikan kekayaan budaya lokal Lamongan, khususnya batik.
“Ini semua dalam rangka untuk terus mengenalkan potensi lokal Lamongan sendiri, yang memang sebenarnya punya kelas ketika dipromosikan. Insya Allah dengan kita membuat trendsetter itu, Insya Allah akan membuat UMKM Lamongan terangkat, khususnya batik,” tuturnya.
” Ya memakai batik terlihat keren dan pantas, batik itu seni, dan menambah wibawa pada si pemakai, pas buat segala moment tergantung pilihan.
Kalau bukan dimulai dari kita siapa lagi, itu semua demi melestarikan budaya batik, sekaligus mempromosikan UMKM, disitulah banyak pekerja yang terus berkarya yang seharusnya kita perhatikan, kita lanjutkan. Termasuk saat proses debat Pilkada kemarin, ” pungkas Cabup nomer urut 02 itu.
Sementara sang desainer, Umbar Basuki, menjelaskan bahwa motif yang ada pada batik yang dikenakan Yes-Dirham merupakan perpaduan dari motif gapura paduraksa, bandeng lele dan motif tmbahan lainnya.
“Ada motif gapura paduraksa, tapi yang saya ambil bagian sayapnya aja. Terus bandeng lele, kemudian ada juga motif tambahan sejenis tumbuhan yang di daerah Lamongan selatan, kan banyak tanaman liar di hutan jati, jadi kita kombinasikan,” kata Umbar Basuki, saat dikonfirmasi.
Melalui perpaduan motif yang dituangkan dalam batik Yes-Dirham, Umbar Basuki ingin menyampaikan komitmen besar yang diusung Yes-Dirham untuk mengangkat nilai budaya dan potensi yang dimiliki Kabupaten Lamongan.
“Dan motif yang saya buatkan ke pak Yuhronur itu, kalau dicermati itu membentuk huruf Y, yang merupakan inisial dari nama pak Yuhronur. Terus untuk warnanya sendiri, warna yang mewakili partai yang mendukung,” tuturnya.
Umbar Basuki mengaku desain motif batik yang dibuat khusus untuk Yes-Dirham, merupakan salah satu bentuk apresiasi terhadap peran besar Yuhronur dalam membantu para pelaku UMKM, termasuk batik, selama periode pertama kepemimpinannya.
“Saya dan teman-teman UMKM lainnya sangat merasakan manfaat dari program-program pak Yuhronur, seperti Megilan Preneur dan program lainnya yang memfasilitasi para pelaku UMKM yang sedang merintis usahanya. Sehingga bisa berkembang sampai seperti sekarang,” ujarnya.
Batik Lamongan memang terus mengalami perkembangan. Hal itu dapat dilihat dari perajin batik yang dulunya hanya terpusat di wilayah utara Lamongan, khususnya Kecamatan Paciran dengan Batik Sendang, kini di wilayah Lamongan selatan juga telah bermunculan.
Bahkan jika merujuk informasi dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Lamongan, potensi penjualan batik di tahun 2024 ini mendekati 20 miliar rupiah.(rul)