Suksesi Nasional, Lamongan-
Bentuk segala macam bencana alam, semestinya menjadikan pembelajaran dan selayaknya kita mengambil hikmahnya. Karena dari adanya bencana alam banyak yang kita petik untuk kita jadikan motivasi, inovasi, dan menjadikan sebuah inspiratif dalam segala aspek kehidupan.
Sebagaimana yang dilakukan oleh lembaga pendidikan Madrasah Ibtida’iyah (MI) Islamiyah, Desa Rayunggumuk, Kec Glagah, Kab.Lamongan, memanfaatkan kondisi banjir sebagai sarana penyampaian mata pelajaran (Mapel). Dimana lembaga pendidikan swasta tersebut bisa dibilang sangat inovatif, inspiratif memanfaatkan moment alam sebagai wahana dalam menyampaikan mata pelajaran. Terlebih kejadian alam tak lepas dari pendidikan IPA, atau Rotasi bumi dimata lembaga pendidikan yang memiliki jenjang pendidikan Paud, TK, dan MI itu.
Menurut Yusuf mengatakan jika kondisi banjir tidak membuat aktifitas belajar mengajar kendur, alias berjalan normal.
” Ya meskipun banjir tidak kunjung surut, namun bukan berarti menyurutkan aktifitas belajar mengajar. Justru adanya banjir, bagi kami merupakan moment penyampaian sebuah materi pelajaran. Dimana banjir tidak lepas dari rotasi bumi, secara tidak langsung berkenaan dengan pelajaran IPA, ” kata salah satu guru, usai melakukan bimbingan belajar itu.
Banjir memang bencana alam, lanjut Yusuf,” Namun bukan berarti menjadikan alasan kita patah semangat. Dari banjir kita bisa banyak mengambil manfaat dan hikmah didalamnya.
Kita memanfaatkan kondisi alam, dalam penyampaian sebuah materi, dan itu sangat pas, mengena dan dapat dirasakan siswa. Dengan pembelajaran dialam terbuka, siswa bisa fresh dan bisa dengan muda menangkap sebuah materi yang kita ajarkan. Lihat sendiri, siswa antusias, dan terkesan enkoy dalam menerima pelajaran,” jelas Yusuf, Selasa (15/2/2022)
Sementara itu, H.Fadholi, menambahkan jika pembelajaran diluar ruangan sering dilakukan.
” Bimbingan belajar tidak hanya pas moment banjir ini saja. Kami sering melakukan bimbingan belajar diluar ruangan kelas, tergantung materinya. Misalnya kami juga pernah mengajak siswa terjun langsung ditengah pasar, taman kebun, dan kantor desa. Semua itu agar bisa ditangkap materi yang diberikan oleh guru pembimbing, Ya alhamdulillah semua bisa berjalan dengan baik, dan semua siswa senang, ” kata Kepala Sekolah MI Islamiyah, pada sejumlah awak media.
” Pernah ada satu moment pembelajaran di lapangan, dan diunggah dimedsos mendapat respon positif masyarakat. Bahkan salah satu siswa yang dulunya sekolah di Surabaya, akhirnya pindah di sekolahan kami. Ya mungkin orang tua dari siswa tersebut jenuh karena anaknya belajara melalui darring, ” tambahnya.
Disinggung terkait banjir dan aktifitas belajar mengajar disekolan, Fadholi mengatakan jika tidak menyurutkan aktifitas belajar mengajar.
‘ Kita tetap bersyukur, jangan jadikan banjir sebagai penghalang sebuah aktifitas. Banyak pelajaran dan hikmah dibalik bencana banjir, begitu juga di lingkungan lembaga pendidikan MI Islamiyah, dewan guru dan siswa selalu beraktifitas sebagaimana layaknya,” pungkasnya.(rul)