Suksesi Nasional Madiun – Sekolah Lapang (SL) dan Bantuan alat produksi Dana Bagi Hasil Cukai Tambakau (DBHCT) program Bidang kelembagaan dan SDM Dinas peternakan dan perikanan (Dipertakan) Kabupaten Madiun ternyata sangat membantu meningkatkan Kapasitas Kelompok Petani tembakau ‘Rukun Makmur ’ Desa Kedungmaron Kecamatan Pilangkenceng.
Betapa tidak, kegiatan dari pemanfaatan Anggaran DBHCT ini selain memberi pengetahuan petani tentang budidaya tembakau mulai pemilihan bibit hingga pemupukan, kemudian ada Pengelolaan panen dan paska panen
Selanjutnya ada pelatihan pembuatan Pestisida nabati/ agen hayati, penentuan grade (penggolongan jenis dan mutu tembakau) hingga pelatihan pengelolaan organisasi kelompok tani, dengan materi Dinamika kelompok, seperti pada pertemuan terakhir Sekolah Lapang (SL) Dengan nara Sumber Suwandi dari PERHIPTANI (Perhimpunan Penyuluh Pertanian Indonesia dirumah ketua kelompok Rukun makmur, desa Kedungmaron RT12/ RW 03, Jum’at 15/10/2021
Padma Ayu Dyaningrum, Koordinator PPL Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Pilangkenceng, mengatakan Sekolah Lapang DBHCHT di wilayah sentral tembakau Pilangkenceng ini diikuti 25 peserta , diselenggarakan selama 12 kali pertemuan. Menurutnya program pembinaan dan pelatihan yang diberikan ini bertujuan untuk menambah pengetahuan para petani. Selain itu juga memotivasi petani supaya terus menanam tembakau, sehingga arealnya bertambah luas, urainya.
Pada kesempatan yang sama Padma menuturkan luasan lahan yang ditanami tembakau di Desa Kedungmaron mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya ,bahwa saat ini untuk obyek tanah lahan tanam tinggal 8 hekar.menurutnya Tahun ini turun karena cuacanya kurang mendukung, beberapa kali masih ada hujan. Padahal tembakau ini kan meski tembakau butuh air iapun nggak suka terlalu banyak air ” ungkapnya.
.
Pun Ia menyebut selain kendala cuaca, Ia menerangkan petani juga masih mengalami kendala di bidang pemasaran hasil panen tembakau setelah putusnya kemitraan dengan PT Sadana Nganjuk. Sehingga, petani harus menjual hasil panennya ke tengkulak dengan harga yang lebih rendah.
Oleh karena itu, dalam sekolah lapang ini para petani diberikan pengetahuan untuk meningkatkan produksi tembakaudan kembali menjalin kemitraan dengan PT Sadana.
Sementara Sadji, Ketua Kelompok Tani Tembakau “ Rukun makmur ” Desa Kedungmaron, , ditemui di lahan Tembakau desa Kedungmaron mengatakan dikembalikan dan dimanfaatkannya DBHCT pada petani tembakau yakni berupa pemberian alat pengolahan lahan, alat pemotong tembakau, jalan usaha tani, dan bantuan berupa bibit tembakau serta pupuk ini diakuinya bisa langsung menyentuh para petani tembakau.
Pun saji menyebut bahwa bantuan tidak berupa alat saja, untuk mendapatkan hasil tembakau yang berkualitas, tetapi para petani juga diberi bantuan berupa bibit kelengkeng, bibit pisang cavendish, dan kolam ikan. Bantaun tersebut diberikan supaya petani juga mendapatkan penghasilan lain selama bekum ada panen Tembakau (sur/adv)