Suksesi Nasional Madiun- Bidang Kelembagaan dan SDM Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Madiun menyelenggarakan penyuluhan Petani Tembakau bertema Sekolah Lapang (SL) DBHCT di 10 titik @25peserta di 5 Kecamatan kabupaten Madiun. satu diantaranya kegiatan SL yang digelar di Balai Pertemuan Dusun Petung Desa Pajaran Kecamatan Saradan Rabu,13 (Oktober)
Anggaran kegiatan yang bersumber dari Dana Bagi Hasil Cukai Tembakau ( DBHCT) didikuti 25 peserta dari petani tembakau, Buruh tani tembakau dan Buruh pabrik hasil tembakau kelompok ‘Sekar Slamet’ Desa Pajaran.
Hadir Nara Sumber dan mediator pada hari terakhir pelaksanaan SL DBHCT Kepala bidang Kelembagaan dan SDM, Dinas Pertanian dan Perikanan , Paryoto , Parman SP, dari PERHIPTANI (Perhimpunan Penyuluh Pertanian Indonesia) Sulistiyono dari Kejaksaan Mejayan, Budi Murtejo dari Penyuluh Kecamatan Saradan dan penyuluh Pertanian Kecamatan Saradan
Ditemui Suksesi Nasional usai menutup secara resmi pelaksanaan giat SL, Paryoto , Kabid Kelembagaan dan SDM Dipertakan Madiun mengatakan giat dalam rangka peningkatan Kapasitas petani tembakau ini pada pelaksanaan SL diformat 12 Kali petemuan dengan seminggu 2 kali Tatap muka dengan masing masing materi yang berbeda beda.
Lebih lanjut SL dalam upaya memberi pembinaan dan pelatihan dan pengetahuan agar membentuk sikap dan perilaku yang seharusnya petani kelompok petani tembakau ini Parwoto menambahkan telah menjalin kemitraan dengan berbagai pihak diantaranya ada subplayer, akademisi, Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI)dan Praktisi.
‘’ Kita sudah usahakan mengambil narasumber – narasumber yang kompeten di bidangnya untuk memback up kegiatan ini. Kita ingin membekali petani tembakau ini biar mau bercocok tanam tembakau dengan mengajak kemitraan dari PT Sadana Nganjuk” pungkasnya.
Sementara Parman SP, narasumber dari PERHIPTANI (Perhimpunan Penyuluh Pertanian Indonesia) pemateri Hari terakhir Sekolah Lapang usai memberikan materi tentang Pengelolaan tanah dan pengelolaan air, saat bincang bincang dengan Suksesi Nasional mengatakan bahwa selain dua materi diatas materi materi untuk Sekolah Lapang ini, Ia juga telah memberikan materi dinamika kelompok pada awal pelaksanaan SL dan materi Budidaya Tembakau, mulai pemilihan bibit- penanaman, pengairan hingga pemupukan pada pertemuan lain.
“ Kami merasa menikmati menjadi narasumber, karena peserts aktif, ada feedback karena ada komunikasi tanggapan dan respon balik antara narasumber dan peserta, pungkas mantan Koordinator penyuluh Diperta Kabupaten Madiun ( sur/adv)