Suksesi Nasional, LAMONGAN – Sempat Viral di Medsos beberapa waktu yang lalu, oknum guru menampar seorang siswa membuat publik ramai membicarakanya. Kasus oknum guru (wanita) disalah lembaga pendidikan di SMP Kec Kembangbahu, Kab.Lamongan itu viral di akun Facebook dengan durasi yang lumayan, dan terlihat beberapa kali menampar siswa.
Jelas atas kejadian tersebut membuat profesi guru, dunia pendidikan di Kab. Lamongan dan Dinas Pendidikan Lamongan ikut tercoreng.
Pasca kejadian itu, Dinas Pendidikan Lamongan langsung membuat surat panggilan Kepala sekolah, oknum guru yang bersangkutan. Selain itu mengundang orang tua siswa untuk dilakukan mediasi.
Akhirnya, kedua belah pihak sama-sama menyepakati untuk menyelesaikan persoalan tersebut secara kekeluargaan, setelah menjalani proses mediasi di depan Kepala Dinas Pendidikan Lamongan,
Kepada awak media, Ir, Munif Syarif mengaku sangat menyesal dan menyayangkan sekali atas kejadian itu
“Terus terang kami menyesalkan perbuatan tersebut, makanya kemarin kita bertindak cepat dengan melakukan mediasi antara orang tua dengan guru.
Dalam mediasi kami memberikan pengertian kepada orang tua siswa bahwa tindakan guru yang bersangkutan akan ditindaklanjuti.
Kami akan memberikan sanksi tegas kepada guru E berupa pencabutan jam mengajar untuk sementara, guna dilakukan pembinaan, ” kata Kepala Dinas Pendidikan Kab.Lamongan.
“Kita sampaikan kepada orangtua dan siswanya, bahwa guru yang bersangkutan tidak akan mengajar di lembaga pendidikan itu lagi. Dan untuk sementara tidak kita berikan jam mengajar, kita non aktifkan sebagai seorang guru.
Kita tarik dan kembalikan di dinas pendidikan untuk kita lakukan pembinaan dan pengawasan kepada yang bersangkutan,” tambahnya tegas.
Munif juga menyampaikan, hari ini siswa yang menjadi korban juga sudah masuk kembali ke sekolah. “Anaknya sudah kita rangkul dan juga kita semangati dan sudah bisa kembali ke sekolah karena gurunya sudah tidak ada di sana.
Ya, untuk meminalisir agar kejadian itu tak terulang, memang kami juga ada pembinaan terhadap guru, selain itu kita akan bersinergi pada lembaga instansi terkait, salah satunya adalah Dinas Perlindungan Perempuan dan Anak (DPPA), agar semuanya bisa berjalan dengan lancar.
Agar terwujudnya pendidikan yang menciptakan generasi berprestasi, dan tentunya mewujudkan Kab.Lamongan, Kota Layak Anak, ” pungkasnya
Guru SMP yang diketahui berinisial E tersebut juga telah meminta maaf kepada murid beserta keluarganya.
Suami guru E juga turut menyampaikan permohonan maaf atas tindakan istrinya yang melakukan pemukulan keoada anak didik dan berjanji tidak mengulangi perbuatan yang sama.
Sementara, orang tua siswa juga mengaku tidak akan mempermasalahkan hal ini lagi dan tidak melanjutkan kasus ini serta menganggap masalah sudah selesai.(rul)