Suksesi Nasional, NGAWI – Melestarikan budaya adat istiadat peninggalan nenek moyang yang masih di uri-uri dan menjadi tradisi setiap tahun oleh masyarakat Desa Pojok, kecamatan Kwadungan yaitu bersih desa, Dimana pemerintah desa(pemdes) bersama masyarakat melakukan selametan/ genduri di perdanyangan untuk doa bersama yang ditujukan untuk para leluhur yang cikal bakal desa
“Bersih desa pojok di lakukan di dua dusun/dukuh. Yang pertama di dusun genyol dengan adat tari gabyong di sendang genyol dan dukuh pojok dengan adat pagelaran wayang kulit malam suntuk di pasar desa pojok yang sebelumnya di lakukan Khotmil Qur’an dan doa bersama di kediaman kepala desa

Sumarno Kepala desa (Kades) Pojok mengucapkan banyak terima kasih atas antusias masyarakat desabpojo yang masih uri-uri dan melestarikan adat istiadat turun temurun
“Terima kasih atas keperdulian dan antusias masyarakat yang masih melestarikan budaya adat istiadat bersih deso, tradisi dari perdanyangan memang wajib kita uri-uri ,jangan berfikir tidak-tidak,maupun di hubungkan dengan ajaran agama, dahulu para pejuang / leluhur yang sudah memperjuangkan tanah ini hingga menjadi desa pojok tercinta pastinya banyak lika – likunya, dengan adat yang di tinggalkan(wariskan) pada kita wajib kita lestarikan,” ujarnya
Kemarin bersih desa di dukuh genyol tradisinya dengan tarian tayub dan sekarang di dukuh pojok tradisinya wayang malam suntuk,kata kades, semua itu tak lupa kita berdoa bersama untuk mendoakan para leluhur yang cikal bakal babat desa (perdanyangan), saya berharap semoga Alloh SWT melimpahkan riskinya,kita semua diberikan kesehatan, keberkahan dan bisa hidup guyub rukun ,”hapan kades pojok
Seni budaya wayang kulit dengan lakon ” Wahyu Katentreman”bersama Ki dalang Agung Budi Dewanto dari kedunggalar, Ngawi yang di selenggarakan di pasar pojok merupakan adat istiadat yang selalu di lestarikan oleh pemdes pojok bersama masyarakatnya, pagelaran wayang kulit malam suntuk ini juga menjadi tontonan dan tuntunan. (mar)