Perkuat Ketahanan Pangan, Dengan Terjun Langsung Ditengah Petani Lamongan
Suksesi Nasional, Lamongan-
Dalam mewujudkan keberhasilan pertanian untuk menopang penguatan ketahanan pangan d Indonesia tidak lepas dari pemerintahan pusat hingga daerah, yang tentunya tak lepas terus bersinergi dengan suatu lembaga atau organisasi.
Sebagaimana hal dil lakukan, Pemprov Jawa Timur, Pemkab Lamongan dan Pertani HKTI (Perempuan Tani Himpunan Kerukunan Tani Indonesia), saat menghadiri panen raya di Desa Bojoasri Kec, Kalitengah Kab.Lamongan, Selasa (2/11/21). Selain pelaksanaan giat panen raya, kegiatan ini juga merupakan silaturrahim antara DPD Pertani HKTI dengan Pimpinan Daerah Kabupaten Lamongan dalam rangka penguatan ketahanan pangan.
Sebagaimana diketahui, Kabupaten Lamongan adalah penghasil padi/beras terbesar di Jawa Timur. Menurut data kabupaten lamongan dalam angka tahun 2020 produksi padi lamongan sebesar 1.172.965 ton gabah kering giling (gkg) atau setara 753.044 ton beras, dan tahun 2020 surplus beras di kabupaten lamongan sebesar 564.139 ton.
“Kabupaten Lamongan sebagai salah satu produsen beras terbesar di Jawa Timur dan nasional harus kita pertahankan dan mampu naik dari peringkat lima se indonesia. Kita bertekad untuk selalu menjaga ketersediaan dan kestabilan harga gabah/beras, sekaligus meningkatkan kualitasnya sehingga tidak perlu ada impor beras dan petani lamongan semakin sejahtera, demi kejayaan lamongan yang berkeadilan,” Kata Wabup Rouf.
Produksi padi Kabupaten Lamongan yang besar ini didukung oleh potensi wilayah dan luasan lahan pertanian, memiliki baku lahan sawah seluas 87.990 hektar yang tersebar di 27 kecamatan (tahun 2020).
Diungkapkan Wabup Rouf, ada faktor lain yang mendukung capaian produksi padi di Kabupaten Lamongan. Faktor tersebut yakni adanya inovasi terhadap budidaya tanaman padi, dengan karakteristik wilayah yang beragam dari utara sampai selatan dan timur sampai barat. Hal ini memunculkan terobosan-terobosan baru dalam mendukung budidaya tanaman padi, diantaranya adalah manajemen tanaman sehat serta padi hibrida di lahan kering/tadah hujan.
“Peran pemerintah baik pusat, provinsi dan kabupaten yang didukung oleh lembaga-lembaga masyarakat dan lembaga petani seperti HKTI ini, teramasuk yang sekarang dilaksanakan oleh DPD Pertani HKTI Jawa Timur adalah salah satu bentuk kepedulian dan peran serta dalam memamajukan pertanian, khususnya di Kabupaten Lamongan,” kata Wakil Bupati Lamongan.
Selain Pemkab Lamongan beserta jajaranya turut hadir dalam panen raya tersebut yakni, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Pemprov) Jawa Timur, Bakorwil Bojonegoro dan Ketua DPD Pertani HKTI Jawa Timur.
Menurut Lia Istifahama mengaku jika potensi pertanian Lamongan sangat luar biasa.
” Makanya kami sering turun ke tengah sawah, tujuanya tak adalah mendengarkan curhatan petani lokal sekaligus memberikan spirit swasembada, dan kemandirian pangan untuk kesejahteraan petani, ” kata Ketua DPD Pertani HKTI Jawa Timur, pada awak media.
” Kami menjadikan diri kami teman atau keluarga bagi petani. Ya, sebagaimana spirit Gubernur Jawa Timur, kami gaungkan terus Jawa Timur sebagai lumbung pangan di Indonesia, dan Lamongan adalah salah satu penghasil pertanian terbesar. Untuk itu kami gelorakan terus Pertanian Sokong Nasional (Pesona), dengan karakter cantik, kreatif dan inovatif, ‘ sambung Lia
” Kami mendengar spirit Lamongan Megilan sering digaungkan oleh Pemkab Lamongan, mungkin ini benar dan tepat, bahwasanya Lamongan menjadi perwujudan super. Dimana pertanian Lamongan memiliki potensi dan pengembangan yang luar biasa. Dari salah satu pertanian diLamongan inilah Jawa Timur sebagai lumbung pangan Nasional, dan Indonesia adalah salah satu negara agrari,” Kata Ketua Pertani HKTI, memuji.
Senada juga dikatakan Hadi Sulityo, menyampaikan jika pertanian Lamongan luar biasa.
” Berkat sumbangsi dibidang pertanian, Provinsi Jawa Timur merupakan lumbung pangan Nasional, dan Indonesia sebagai negara agrari dengan ketahanan pangan yang kuat. Bicara pertanian Lamongan, sebagaimana tadi di katakan Bakorwil Bojonegoro, bahwasanya ada sekitar 8 wilayah ingin tripologi model pertanian, mengadopsi cara-cara pertanian di Lamongan, dengan memanfaatkan aliran bengawan Solo atauvsumber air yang lain. Dari situ bisa panen 3-4 kali dalam satu tahun,” kata Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Pemprov Jawa Timur.
” Untuk mewujudkan keberhasilan kesehjahteraan dan kesejahteran petani, pemerintah sudah hadir dengan memberikan bibit padi varietas Inpari 42. Untuk mengantisipasi hal buruk pada keberhasilan petani, kami terus sosialisasikan pada petani agar ikut asuransi melalui Jasindo, dimana dalam asuransi tersebut ada subsidi dari pemerintah. Selain itu yang perlu kita ketahui adalah sektor hulu dan hilirnya, yang artinya, Tanam, Olah, Kemas dan Jual. Hal itu sebagai inovasi dalam peningkatan hasil pertanian, sehingga tidak ketergantungan pada tengkulak, ‘ pungkasnya.(rul)