Suksesi Nasional, Tulungagung – Pengertian Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) atau Unit Kerja pada SKPD di lingkungan pemerintah daerah yang dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang dijual tanpa mengutamakan mencari keuntungan, dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas.
Dengan demikian BLUD merupakan lembaga di pemerintah daerah yang memberikan pelayanan kepada masyarakat jenis Quasi Public Goods yaitu perangkat daerah yang dalam operasionalnya sebagian dari APBD dan sebagian lagi dari hasil jasa layanan yang diberikan, sifatnya tidak semata-mata mencari keuntungan (not for profit)
Beberapa waktu lalu, menetapkan SMKN 1 Rejotangan Tulungagung sebagai sekolah yang dikembangkan menjadi Pusat Keunggulan (Center of Excellence) Kerja Sama Luar Negeri -CoE KLN- Tahun 2020,kini SMKN 1 Rejotangan bersiap merintis menuju BLUD (Badan Layanan Umum Daerah).
Hal ini disampaikan oleh Kepala SMKN 1 Rejotangan Drs Masrur Hanafi,M.M saat menerima kunjungan Kepala Dinas Pendidikan SMA/SMK Jawa-Timur Dr.Ir.Wahid Wahyudi, Kamis (04/02/2021).

Masih kata Masrun Hanafi, dalam rangka mewujudkan program Jatim Cerdas pihaknya lebih fokus untuk membantu beban lulusan, karena difokuskan di vokasi (ketrampilan) yang mana lulusan diharapkan menjadi entrepeneur (pengusaha) yang menghasilkan produk dan menghasilkan tenaga kerja yang berbudaya kerja untuk mengurangi angka pengangguran ditingkat SMA/SMK.
“Jadi, Cerdas dalam artian kita harus pintar dalam mengambil peluang, diantaranya bagaimana lulusan nanti bisa terserap namun ada yang lebih bagus lagi yaitu profit untuk menghasilkan lulusan yang mandiri menjadi usahawan,pengusaha dan berusaha disekolah menjadi unit produksi yang namanya embrio BLUD,” ungkap Hanafi.
Masih kata Hanafi, kunjungan Kadin Pendidikan SMA/SMK Provinsi Jatim dalam rangka memotivasi SMKN 1 Rejotangan akan dijadikan BLUD.Disinggung terkait persiapannya, Kepala Sekolah dengan penuh keyakinan menyatakan siap.
“Kita sudah mulai persiapkan pengurusan badan hukumnya.Selain itu kita siapkan produk layanan Baby Spa, Jasa Tel, jasa diversi OTKP perkantoran yang saat ini mengalami moratorium untuk menstagkan lulusan untuk bekerja kan sudah berkurang banyak,maka kita lakukan diversifikasi jasa diluar perkantoran. Bisa jadi videografi, seorang penulis surat untuk menjadi konsultan di perusahaan misalnya,”ujarnya.
Sedangkan untuk jurusan TKR menurut Hanafi sebenarnya merupakan unggulan yang sudah menjadi tefa (teaching factory) yang nanti ringnya kedepan menjadi BLUD.
Dari 9 paket vokasi sesuai dengan aturan Dirjen vokasi,bahwa 4 tahun pertama sekolah yang ter COE harus menjadi BLUD.Dan untuk itu pihaknya optimis menargetkan dalam dua tahun kedepan pihaknya akan wujudkan 2 BLUD di SMKN 1 Rejotangan, tegas Hanafi.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Wilayah Tulungagung -Trenggalek, Sholikin yang mendukung program Jatim Cerdas dengan harapan Sekolah dituntut memiliki inovasi atau produk agar bisa menjadi sekolah unggulan yang nantinya membentuk SDM lebih bermutu.
“Masing-masing Sekolah harus mampu menjadikan sekolahnya mempunyai produk unggulan,untuk itu SDM bapak / ibu guru kedepan agar lebih baik dan bermutu sehingga akan bisa mempengaruhi bagi warga yang ada di sekolah,”tandasnya.
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan SMA/SMK Provinsi Jawa -Timur Dr Ir Wahid Wahyudi mengucapkan terimakasih kepada kepala SMKN 1 Rejotangan yang mana semangatnya cukup tinggi dalam merealisasikan visi misi dari sekolahnya dan tentunya dari tahun sebelumnya ada perkembangan yang luar biasa di SMKN 1 Rejotangan.
Termasuk bagaimana pihak sekolah membangun kerjasama dengan Industri ,Dunia Usaha,dan Dunia Kerja (IDUKA) yang telah banyak membantu alumni yang punya ketrampilan siap kerja bisa terserap.
“Alhamdulillah juga, ternyata siswa yang lulus dari SMK disini tidak semua ingin bekerja namun banyak yang ingin melanjutkan kuliah sambil bekerja,untuk itu kami memohon kerjasamanya kepada IDUKA yang punya komitmen mencerdaskan bangsa,”ujar Wahid Wahyudi.
Selain memberikan motivasi, Wahid Wahyudi juga memberikan semangat kepada para siswa siswi SMKN 1 Rejotangan tetap percaya diri dalam menuntut ilmunya di sekolahnya meskipun SMKN 1 Rejotangan berada di kota pinggiran agar tidak kalah dengan Sekolah yang ada di kota besar.
“Kepada anak-anak kami di SMKN 1 Rejotangan tetap semangat menimba ilmu disini ,jangan berkecil hati dan tetap percaya diri karena saya yakin sekolah kalian tidak akan kalah mutunya dengan sekolah yang ada dikota besar,”pungkasnya.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Wilayah Tulungagung -Trenggalek, Sholikin yang mendukung program Jatim Cerdas dengan harapan Sekolah dituntut memiliki inovasi atau produk agar bisa menjadi sekolah unggulan yang nantinya membentuk SDM lebih bermutu.
“Masing-masing Sekolah harus mampu menjadikan sekolahnya mempunyai produk unggulan,untuk itu SDM bapak / ibu guru kedepan agar lebih baik dan bermutu sehingga akan bisa mempengaruhi bagi warga yang ada di sekolah,”tandasnya. (har/al)