Suksesi Nasional, Lamongan- Genangan air yang terus menggenangi Kabupaten Lamongan tepatnya di wilayah kali Blawi atau Bengawan Jero terus menjadi topik yang harus dituntaskan oleh pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lamongan Jawa Timur.
Fenomena alam yang memberikan dampak ke masyarakat masih belum kunjung diselesaikan. Sebagai pemerintah kabupaten yang memiliki visi misi mewujudkan kejayaan Lamongan yang berkeadilan, permasalahan tersebut langsung dikoordinasikan dengan pihak terkait yakni Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo pada Selasa (12/4) di Guest House Lamongan.
Koordinasi dijadikan sebagai perencanaan kedepan yang sudah menjadi tanggung jawab masing-masing. Sebagai tuan rumah, Bupati Lamongan Yuhronur Efendi memaparkan kendala penanganan banjir di Bengawan Jero yang menjadi langganan banjir setiap tahunnya.
“Air sudah mulai turun dan sudah mulai ada genangan kecil, selain itu pembahasan kali ini tentang fokus pada keadaan pasca banjir seperti adanya jalan rusak. Terus kita upayakan secara bersama-sama, kita kelola dengan baik,” tutur Pak Yes dalam sambutannya.
Selain karena desakan masyarakat tentang penanggulangan, tindakan kedepan juga mulai direncanakan untuk mengatasi permasalahan banjir.
“Pengelolaan kedepan untuk antisipasi banjir di Bengawan Jero, apa yang akan menjadi plan drai BBWS dan dari Provinsi kita tampung sehingga kita bisa satu bahasa visi misi dalam mengimplementasikannya,” tegas Pak Yes.
Tidak hanya penanggulangan banjir, koordinasi dilakukan juga untuk membahas normalisasi saluran air yang bermasalah. Normalisasi meliputi program jangka menengah BMCM (Blawi, Malang, Corong, Mireng) dilakukan guna meningkatkan kapasitas tampungan Kali Blawi dengan melakukan normalisasi di Kali Blawi, Leideng Wedung, Oxbow Plalangan dan Oxbow Bonsari untuk dijadikan long storage.
Normalisasi program jangka panjang DKWM (Dinoyo, Keputran, Wangen, Manyar). Untuk normalisasi kami sudah mengusulkan dana untuk perbaikan pintu Kuro. Dana yang diusulkan untuk pengendalian banjir sub-DAS Bengawan Jero Kabupaten Lamongan dengan Alokasi sebesar Rp 65 M.,” terang Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo Agus Rudyanto.
Turut hadir dalam rapat koordinasi Kepala Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air Lamongan Jupri memaparkan terkait kondisi di lapangan.
“Kombinasi normalisasi Kali Blawi, Leideng Wedung, Oxbow Plalangan, dan Oxbow Bonsari, ditambah dengan pengoperasian pintu Sluice Kuro yang lebarnya sudah ditambah menjadi menjadi 20 m, serta didukung dengan operasi pompa di Stasiun Kuro dan Melik sebesar 20 m/s, mampu menurunkan luas genangan banjir dari semula seluas 13.132,60 Ha menjadi 8.069,64 Ha (±40% dibandingkan dengan kondisi eksisting),” tutur Jupri.
Berdasarkan hasil simulasi numerik neraca air, peningkatan kapasitas pompa dapat mengurangi
durasi genangan yang ada di Kali Blawi.
Penanggulangan jangka pendek konkret yang bisa dilakukan dan didukung pemerintah Kabupaten Lamongan diharapkan dapat terealisasikan dan membawa manfaat bagi masyaakat di Lamongan.(rul)