Jelang Pilkada Kabupaten Ngawi
Suksesi Nasional, Ngawi – Meski Pelaksanaan Pilkada serentak di Kabupaten Ngawi belum memasuki masa kampanye, akan tetapi suhu politik sudah mulai memanas. Tampak riak riak panas itu membias diambang pesta demokrasi.
Anehnya, bias panas itu menghantarkan kebingunan bagi masyarakat pemilihnya.
Betapa tidak, menguatnya dukungan pada calon kotak kosong tak ayal telah membikin risih dan resah beberapa oknum pedukung yang diduga relawan atau pendukung Jago Tunggal yang tidak menghendaki pilkada di menangkan kotak kosong dengan cara yang tidak fair dan sangat mencederai demokrasi .
Sebuah aksi teror dan intimidasi dialami Kayat Ramon, warga Ngawi sekaligus admin group Privat Kotak kosong Calon Kuat Bupati Ngawi.
Saat ditemu Suksesi Nasional, dia mengaku rumahnya telah didatangi oleh seorang pemilik akun fb dengan nama T – bhe Bara yang beberapa waktu lalu telah menguggah statusnya dengan maksud melakukan aksi perlawanan terhadap membanjirnya dukungan kotak kosong di media sosial.
Dia menandai unggahan status dari akun di group Ngawi Bergerak yang mengunggah gambar kaos dengan letter tulisan RELAWAN ANTI KOTAK KOSONG , dengan status Tulisan menantang ;’ wani tok Pokok e’ …yang ternyata tidak begitu mendapat balasan sambutan baik dari fesbuker. Usahanya tidak berhasil, tidak menyurutkan niatnya untuk menandingi dengan cara lain.
Tidak berselang beberapa hari kemudian, tepatnya pada hari Jumat ,(13/11/2020, sekitar pukul 20.00 malam, Tbhe Bara bersama satu orang dan beberapa temannya yang lain ditugas kan menunggu di luar rumah kayat.
Setelah bertemu dengan kayat , Tbhe Bara yang mengaku sebagai orang suruhan, intinya menegaskan bahwa mulai saat ini kayat tidak diperbolehkan gembar gembor lagi soal kotak kosong, berkampanya atau mengajak orang memilih kotak kosong dalam pilkada Ngawi disertai kata intimidasi dan ancaman.
Mendapat larangan yang tidak disangka sontak saja kayat bertanya “ Lho kenapa gak boleh, apa yang saya lakukan itu melanggar undang – undang ? Tanya Kayat.
Kedatangan Tamu yang nyeleneh malam itu tentu saja membuat ia dan keluarganya ketakutan. “ lha yo to mas, saya itu gak Kampanye, bahkan dengan cara ini secara tidak langsung saya merasa telah berusaha mengurangi angka golput. Ini kan sikap politik yang sah, trus dia (Tbhe Bara) berusaha memancing emosi.
Tapi saya tetap tenang soalnya dalam pikiranku ada beberapa kawannya diluar, ya belum siap mental kalau terjadi gep, apalagi keluarga sudah ketakutan, hingga saya pun dilarang keluar rumah sampai hari ini tanpa pantauan keluarga “ tuturnya .
Kemudian aksi yang membuat semua orang tak habis pikir lagi atas hilangnya beberapa spanduk yang sedianya dipasang dilokasi lokasi strategis, seperti dikeluhkan oleh Mukayat salah seorang sekaligus Admin group Privat Kotak kosong calon kuat Bupati Ngawi.
Pada kesempatan yang sama kayat menyebut bahwa sesuai rencana pengadaan banner dicetak 60 Pcs, yang belum tersebar 10 Pcs, yang sudah kepasang 10 Pcs dan 5 Pcs diantaranya telah hilang di zona Ngawi timur wilayah Karangjati yang lain belum melaporkan.
Sementra Dhalang Poer, Admin Asli Pemilih Kotak Kosong Facebook menanggapi adanya Relawan anti Kotak Kosong serta adanya sepanduk demokrasi kotak kosong.
Mereka mengatakan bahwa relawan Anti kotak kosong tidak perlu diimbangi RELAWAN ANTI PASLON, itu hanya mentalitas .
“Tetap saja setia pada pada hatimu sebagai pelaku demokrasi yang terus berjuang tanpa menyebut anti terhadap paslon,” ungkapnya.
Sedang terkait hilangnya beberapa banner demokrasi kotak kosong, seniman kritis tersebut malah menyarankan jika sudah nggak sehat arahe demokrasi. Kemudian berat untuk bersosialisasi lewat spanduk dan banner.
Menurutnya pendukung kotak kosong tak mampu sewa papan reklame,” ya lebih baik pinjam langit yang Maha Pengasih tak perlu hambur hamburkan duit, mending untuk hal hal yang lebih prinsipil. Ya nda tapi gimana , kan repot juga nyusun andangnya,” ungkapnya. (sur)