Suksesi Nasional Tulungagung – Program Dana Desa (DD) yang diturunkan Pemerintah pusat memberikan kesempatan yang luas kepada pemerintah desa untuk membangun desanya masing-masing. Pemerintah desa diharapkan bisa memanfaatkan dana desa dengan tepat sehingga kedepannya pembangunan insfrastruktur dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
Keterbukaan atau transparansi antara Pemerintah desa dan lembaga yang ada serta masyarakat menjadi kunci sukses dalam pelaksanaan pembangunan di desa. Seperti yang telah diterapkan oleh Pemerintah desa Jatidowo Kecamatan Rejotangan Kabupaten Tulungagung
Kepala Desa (Kades) Jatidowo Saipul Munip, S.Ag mengungkapkan akan terus berupaya memanfaatkan dan menggunakan dana desa untuk pembangunan desa yang lebih maju.
“Pemanfaatan dan penggunaan dana desa harus tepat, karena jumlahnya besar dan juga ada pertanggungjawabanya selain itu juga harus membawa dampak yang bagus bagi kemajuan desa dan masyarakatnya,” kata Saipul saat ditemui awak media dikantornya.
Lebih lanjut, Saipul menjelaskan pada tahun 2020 ini pembangunan insfrastruktur tidak bisa maksimal dikarenakan sebagian besar anggaran Dana Desa (DD) di alihkan untuk penanganan dan penanggulangan covid-19.
“Anggaran yang dipergunakan untuk penanganan covid-19 diantaranya untuk BLT, pengadaan masker, pengadaan Alat Pelindung Diri (APD), pengadaan alat semprot elektrik, penyemprotan disinfektan, serta pengadaan satu paket alat untuk cuci tangan yang dihibahkan ke masjid – masjid dan mushola yang ada di desa Jatidowo”, terang Saipul.
Pada tahun 2020 ini Pemdes Jatidowo melaksanakan pembangunan insfrastruktur diantaranya, pada anggaran DD tahap pertama pembangunan sanggar belajar dengan ukuran 22 x 4 meter yang terletak di lantai 2 area balai desa Jatidowo, saluran air sepanjang 132 meter yang terletak di dusun Jatidowo RT 2 RW 4 menggunakan anggaran DD tahap kedua.
Dalam setiap pelaksanaan pembangunan yang ada, pemerintah desa Jatidowo mengajak seluruh masyarakat untuk berperan aktif dalam proses pembangunan maupun pengawasannya. Hal ini menurut Saipul agar transparansi dan rasa saling memiliki terhadap desa bisa tumbuh sehingga hasil pembangunan dapat berjalan dengan maksimal serta hasil dari pembangunan dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
Selain itu Pemdes Jatidowo juga menyalurkan BLT DD kepada 91 Kepala Keluarga (KK) dengan rincian pada bulan April 2020 sampai bulan Juni 2020 sebesar 600 ribu setiap KK, serta pada bulan Juli 2020 sampai September 2020 sebesar 300 ribu setiap KK.
“Semua kita salurkan setiap bulan, untuk BLT DD tahap pertama kita serahkan tanggal 20 Mei 2020, tahap kedua 11 Juni 2020, tahap ketiga 29 Juni 2020, sedangkan tahap 4,5 dan 6 kita serahkan langsung sebesar 900 ribu pada tanggal 14 September 2020”, terang Saipul.
“Dan saya berharap masyarakat desa Jatidowo yang terdampak karena pandemi covid-19 bisa terbantu dengan adanya BLT DD ini,” harap Saipul. (darno)