Suksesi Nasional, Surabaya – Usai memimpin Upacara Apel Peringatan Hari Santri Nasional tahun – 2023 di Monumen Tugu Pahlawan (Tupal) Surabaya Jawa Timur.
“Presiden Jokowi bersilaturahmi dengan para Kiai Nadlatul Ulama (NU) di Kantor PCNU Surabaya, Minggu (22/10/2023) pagi.
Didampingi sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Maju, Presiden Jokowi beserta rombongan tiba di Kantor PCNU Surabaya sekitar pukul 09.20 WIB.
“Turut pula hadir sejumlah ulama NU di antaranya Ketum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar, Sekjen PBNU Saifullah Yusuf (Gus Ipul), Ketua PBNU Bidang Ekonomi KH Abd Hakim Mahfudz (Gus Kikin), Ketum MUI KH Anwar Iskandar, Ketua MUI Jatim Mutawakkil ‘Alallah, Ketua PCNU Surabaya H Umarsyah, KH Anwar Manshur, dan lainnya.
Pada kesempatan itu, Presiden Jokowi sempat berfoto bersama kiai dan juga membagikan sejumlah kaus kepada warga sekitar yang menunggu kehadirannya.
“Saat ditanya para wartawan, Jokowi tidak memberikan pernyataan terkait pertemuan tertutup selama satu jam antara dirinya dengan para kiai NU.
Ketua PCNU Surabaya Umarsyah pun membantah pertemuan tersebut terkait politik, apalagi menyangkut Jokowi meminta restu untuk putranya Gibran maju di Pilpres 2024 sebagai Cawapres Prabowo Subianto.
“Sejak awal kami nyatakan pertemuan ini tertutup, kalau ditanya apa yang jadi agenda? Nggak ada, kecuali silaturahmi antara presiden dan para kiai sepuh,” kata Umarsyah.
Ia mengatakan ada sekitar hampir 20 kiai sepuh yang terlibat dalam pertemuan tertutup dengan Presiden Jokowi. Meski begitu, menurutnya tidak ada pembahasan khusus dalam pertemuan tersebut.
“Ada sekitar 20 kiai sepuh. Nggak ada yang bisa dibahas khusus, kecuali silaturahmi dan pembicaraannya tertutup. Jadi saya nggak bisa memberikan pernyataan apapun kecuali menyatakan bahwa itu adalah silaturahmi,” jelasnya.
Saya nyatakan itu tertutup, jadi tidak disinggung masalah politik,” tegasnya.
“Umarsyah menyebut Presiden Jokowi bahagia karena peringatan Hari Santri 2023 berjalan dengan baik dan meriah.
“Beliau senang karena sudah memenuhi keinginan santri Indonesia. Beliau yang menandatangani Keppres Nomor 22 Tahun 2015. Kini dirayakan seluruh santri dan para ulama, (jadi) beliau senang,” jelasnya.
Ia lalu meminta awak media menanyakan ke Presiden Jokowi soal pertanyaan restu ke Gibran.
“Mumpung Pak Jokowi masih di sini (di Surabaya), coba kalian tanya langsung pak presiden, di RSI (Rumah Sakit Islam).
“Mudah-mudahan beliau memberikan statement itu. Kami tidak ada,” tegasnya.(rus)