Suksesi Nasional, Lamongan — Musim kemarau masih terus berkepanjangan dan beberapa bulan terakhir adalah puncaknnya, bahkan suhu panas mencapai 36-38°°C. Apalagi kondisi malam hari berbalik, udara terasa sangat dingin.
Hal tersebut membuat kondisi lingkungan sangat berpengaruhi dan sangat memprihatinkan, utamanya bagi kesehatan manusia.
Melihat kondisi panas yang sangat terik, di Kab.Lamongan mengancam kesehatan masyarakat, yang rentan terserang penyakit Infeksi Saluran Pernafasan (Ispa). Sebagaimana diketahui di Kab.Lamongan suhu panas mencapai 38°°C, ditambah lagi polusi debu.
Hal tersebut mengakibatkan banyak warga yang terancam penyakit Ispa. Bahkan hal tersebut masih berpotensi meningkat jumlah penderita, pasalnya musim kemarau masih tengah berlangsung, dan belum tahu kapan berakhirnya.
Dari sumber data Dinas Kesehatan Kab.Lamongan ditahun 2023, ada sekitar 22.638 warga yang terjangkit penyakit Ispa.
Warga mengalami gangguam Ispa tersebut, dikarenakan pengaruh cuaca ektrim, yakni suhu yang sangat luar biasa, dari tahun yang lalu.
Penambahan jumlah penderita Ispa yang sangat drastis tersebut terjadi saat musim kemarau. Data pasien Ispa tersebut masih sebatas data dari Puskesmas, belum lagi data dari rumah sakit yang ada di Kab.Lamongan.
Saat Suksesi Nasional.com melakukan investigasi di poli anak RS Dr Soegiri Lamongan, terdapat 3 pasien balita. Keluhannya yakni sesak nafas dan batuk.
Sementara itu dr Hiilda, Kepala Bidang Penanggulangan dan Pengendalian Penyakit (P2) Dinkes Lamongan menolak dikatan jika ada peningkatan pasien Ispa.
“Tidak benar jumlah Ispa meningkat tahun ini, yakn 22.638 pasien jika dibandingkan tahun lalu yang mencapai 23 ribu lebih,” katanya berkelit.
Saat disinggung mengenai data keseluruhan pasien Ispa, dr, Hilda mengakui jika data pasien Ispa hanya dari Puskesmas.
“Memang data yang kami sampaikan tadi hanya dari seluruh Puskesmas yang ada di Kab.Lamongan, dan belum termasuk dari rumah sakit yang ada di Kab.Lamongan, ” katanya, pada sejumlah awak media, Kamis (12/10/2023)
dr Hilda menambahlan, kemungkinan bisa lebih besar dan meningkat, mengingat kebiasaan masyarakat yang menganggap biasa penyakit Ispa dan cukupelakukan secara mandiri dirumah
“Ya, meski potensi meningkat terkait penyakit Ispa karena cuaca ekstrim, kita bisa menghindari dengan melakukan pencegahan.
Diantaranya melakukan pencegahan dengan memakai masker saat diluar rumah, kurangi minuman dingin, konsumsi vitamin dan makanan bergizi, ” tambahnya.
” Selain ancaman penyakit Ispa, kita tetap waspada hingga akhir musim kemarau, dimana musim pancaroba, kita dihadapankan dengan musim penghujan, yang juga rentan penyakit, diantaranya demam berdarah .
Untuk itu Dinas Kesehatan Kab.Lamongan menghimbau pada masyarakat tetap waspada,” pungkasnya, Kabid P2 Dinkes Lamongan, yang baru menjabat itu.(rul)