Suksesi Nasional, NTT – Siapa yang tidak mengenal Labuan Bajo, ibukota kabupaten Manggarai Barat provinsi Nusa Tenggara Timur yang merupakan kota pariwisata super premium, yang memiliki segudang spot wisata kelas internasional tak tertandingi di dunia.
Apa saja area wisata Labuan Bajo yang sangat populer itu? Diantaranya;
Biawak raksasa Komodo merupakan hewan reptil terbesar di dunia dan memiliki habitat hanya di Pulau Komodo dan Pulau Rinca Kabupaten Manggarai Barat provinsi Nusa Tenggara Timur.
Karena kelangkaannya biawak raksasa Komodo ini dinobatkan menjadi salah satu dari Tujuh Keajaiban Dunia (New 7 Wonders).
Keindahan lainnya yakni gugusan pulau yang dikelilingi laut biru seperti pulau Padar, pulau Rinca, bukit cinta, pulau kelor, pulau komodo, bukit Amelia, pantai Kelumpang, Pelabuhan Rangko, batu cermin, Gililawa Darat dan yang sedang populer sekarang adalah Golo Mori dan masih ada lagi tempat-tempa lainnya yang menjadi daya tarik sangat besar bagi para wisatawan lokal maupun mancanegara.
Selain itu Labuan Bajo juga memiliki kawasan hamparan sabana indah mempesona. Hamparan sabana yang menguning saat musim kemarau dan menghijau saat musim penghujan ini begitu elok dipandang mata.
Ada pantai yang pasirnya berwarna pink! Sungguh mempesona. Pantai dengan pasir warna pink atau Pink Beach ini merupakan 1 dari 7 Pink Beach yang ada di seluruh dunia.
Berbeda dengan pasir pantai pada umumnya, hamparan pasir berwarna pink ini merupakan pemandangan yang hanya bisa kita nikmati saat berada di Labuan Bajo.
Apalagi Labuan Bajo oleh Pemerintah Indonesia pada Juni 2019 dijadikan tempat wisata ekslusif dengan menetapkannya sebagai
‘Tempat Wisata Premium’.
Selain tempat wisata tersebut diatas Labuan Bajo juga punya satu pelabuhan laut yang indah cukup luas tertata rapi, namun lingkungan itu kurang dijaga kebersihannya.
Terpantau oleh media ini, hanya ada 3 unit toilet, di area pelabuhan Pelni, 2 unit dalam keadaan rusak dan hanya 1 unit yang bisa digunakan namun tidak ada air bersih sehingga terkesan bau dan jorok.
Banyak orang yang memanfaatkan toilet ini setiap harinya seperti para pedagang rokok, air, kopi, makanan ringan serta para wisatawan yang hendak menikmati keindahan alam di Labuan Bajo. Pengguna toilet yang sangat banyak juga ketika kapal Pelni berlabuh di Labuan Bajo.
Menurut pegawai Pelni yang bertugas tanggal 4 September 2024 mengatakan bahwa disini hanya ada toilet yang diperuntukkan para petugas namun boleh diizinkan juga digunakan warga.
“Toiletnya sangat terbatas hanya ada tiga ruang. Dua buah toilet sudah rusak parah hingga tidak bisa dipakai lagi dan satu buah toilet yang masih baik namun hanya bisa digunakan oleh petugas.
Adapun kerusakan itu terjadi karena prilaku warga yang menggunakan toilet tersebut yang tidak menjaga kebersihan”, katanya.
Petugas tadi menyalahkan perilaku warga yang tidak disiplin dengan membuang sampah dalam lubang toilet menjadi penyebab toilet cepat rusak dan kotor.
“Warga selesai membuang air besar atau pun air kecil menggunakan tisu, kertas, plastik membuangnya ke lubang toilet”, ujarnya.
Dirinya mengharapkan pemerintah kabupaten Manggarai Barat bekerjasama dengan kepala kantor kami untuk memperhatikan hal hal yang menjadi kebutuhan masyarakat di tempat ini,” tuturnya.
Kepala kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Labuan Bajo, Stephanus Risdiyanto, sampai berita ini dinaikkan melalui pesan WhatsAppnya tidak merespon.
Tentu sangat disayangkan sebagai kota wisata super premium namun tidak menyediakan kebutuhan masyarakat umum atau sarana prasarana toilet umum yang bersih dan sehat.
Sehingga hal ini kiranya menjadi perhatian pihak otoritas pelabuhan Labuan Bajo maupun menjadi perhatian serius dari pemerintah daerah kabupaten Manggarai Barat nantinya.
(Yos Geong dan tim liputan NTT)