Suksesi nasional, Lamongan-
Calon Bupati Lamongan terpilih, Yuhronur Efendi, membuktikan janjinya dalam upaya peningkatan perekonomian di Kab Lamongan, salah satunya usaha menengah kebawah. Adapun pengembangan tersebut, salah satunya adalah pelaku industri rumahan (home industri). Perhatian salah satu sektor tersebut sudah didengungkan sejak menjabat sebagai Sekkab Lamongan, dan saat sosialisasi blusukan menjelang Pilkada (masa kampanye), hingga dirinya terpilih sebagai Bupati Lamongan periode 2020-2024. Bahkan sektor home industri dalam Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), menjadikan salah satu program prioritas Pemerintah Kabupaten Lamongan kedepannya.
Untuk memperhatikan sekaligus mengapresiasi pelaku UMKM, utamanya home Industri, pria akrab dipanggil Pak Yes sering kali meninjau beberapa lokasi industri rumahan. Sebagaimana hal tersebut, calon Bupati Lamongan terpilih itu, saat mengunjungi pengelolahan industri tahu, Desa Kandangrejo, Dusun Trewek, Kec.Kedungpring, Kab.Lamongan, Kamis(21/1/2021).
Saat meninjau lokasi pengelolahan pabrik tahu tersebut, Yuhronur Efendi merasa terheran dan bangga, pasalnya ditengah Pandemi Covid-19 industri rumahan di Lamongan masih bisa bertahan.
“ Ternyata ditengah kondisi Pandemi Covid-19, pelaku UMKM tetap bertahan. Mereka tetap melayani permintaan konsumen dipasaran yang masih sangat stabil. Untuk itu dirinya memberikan semangat agar tetap bertahan dengan kondisi saay ini,” kata Calon Bupati Lamongan terpilih, Pilkada 2020, saat meninjau lokasi.
Kedepanya, tambah Yuhronur Efendi, pelaku UMKM utamanya home indusdri akan kita apresiasi dan kita dorong terus.
“ Pelaku-pelaku industri rumahan (home industri) kita fasilitasi, misalnya modal, perijinanya, dan pemasarannya. Intinya, akan kita koordinasikan dan kita sambungkan dengan dinas-dinas terkait di Pemkab Lamongan. Bagaimanapun juga pelaku-pelaku industri kecil perlu kita perhatikan kemajuan dan kesejahteraanya. Industri-industri kecil di Lamongan, perlu kita kembangkan, kita perbanyak industri kecil terus bermunculan, sebagai bentuk kemandirian dan kemajuan masyarakatLamongan,” pungkas Yuhronur Efendi.
Sementara itu Sulistyoningsih, mengaku adanya pandemi Covid-19 membuat sedikit memutar otak agar usaha industri tahunya bisa terus berproduksi,
“ Memang ada sih dampak Covid-19 pada usaha saya, tapi kami harus memutar berpikir dua kali bagaimana caranya agar usaha saya terus bisa berjalan. Ditengah Pandemi Covid-19 harga bahan baku tahu berupa kedelai import yang naik tajam, namun kami harus mensiasatinya, dengan mengurangi ukuran tahunya lebih kecil, agar tidak terlalu merugi, “ kata pemilik usaha pembuatan tahu itu.
“ Alhamdulillah pelanggan dan konsumen bisa mengerti dan memahami kondisi saat ini. Kami berharap pemerintah bisa segera mengatasi kenaikan harga kedelai import, yang saat ini berada dikisaran 9.500 rupiah, naik dari sebelumnya 8.000 rupiah, Sehingga mereka tidak perlu lagi mensiasati tahu dengan ukuran imut,sehingga menuai respon pelanggannya, “ kata pelaku UMKM Desa Kandangrejo, Kedungpring, pada Suksesi Nasional.(rul)