Suksesi Nasional, Sumenep – Kelangkaan Pupuk bersubsidi sangat dikeluhkan oleh para petani di daerah Kecamatan Rubaru Kabupaten Sumenep Madura Jawa Timur.
Sehubungan pada saat musim tanam, masyarakat Kecamatan Rubaru merasa kesulitan untuk mendapatkan Pupuk bersubsidi seperti UREA, ZA dan SP – 36.
Seperti yang di sampaikan oleh salah satu warga berinisial KH. Untuk mendapatkan Pupuk tersebut dirinya sampai membeli ke Kecamatan Ganding, meskipun harga dua kali lipat dari harga standart yang bersubsidi.
Warga masyarakat Kecamatan Rubaru sangat menyayangkan dengan kelangkaan pupuk yang terjadi saat ini, akibat kejadian itu, bisa berpengaruh pada hasil pertanian seperti padi dan bawang merah.
Mereka mengatakan, bisa di pastikan hasil panen untuk tahun ini akan merosot jika di bandingkan pada tahun sebelumnya.
Kelangkaan Pupuk juga sempat di sampaikan oleh salah satu pemilik Kios BS. Sebagai agen Pupuk didaerah Desa Basoka, beberapa pekan ini tidak mendapatkan pengiriman dari distribotor.
Ia pun tidak tahu apa alasannya sehingga tidak mendapatkan pengiriman Pupuk tersebut, padahal masyarakat saat ini sangat membutuhkan.
Dari 11 data Kios yang ada di Kecamatan Rubaru, masing – masing mendapat jatah yang berbeda. Hal ini terkesan ada ketimpangan mengenai jatah yang diberikan kepada tiap tiap kios.
Sementara itu Kepala UPT Pertanian Rubaru, Sa’dawi Jayadi saat dikonfirmasi Suksesi Nasional melalui pesan singkatnya membantah di sebut terjadi kelangkaan pupuk, terutama di Kecamatan Rubaru. Ia memastikan bahwa pupuk di wilayahnya cukup aman.
“Kalau bilang langka, saya tidak setuju, tapi kalau berkurang, iya. Itu karena akhir tahun jatah pupuk berlaku dari bulan Januari sampai bulan Desember 2020.
Tapi sekarang sudah normal lagi, bahkan mulai hari Jum’at kemarin sudah ada pengiriman,” kata Sa’dawi.
Saat disinggung soal ketimpangan jatah pupuk dari masing-masing kios, dia mengaku itu pengiriman pertama.
“Itu pengiriman pertama, saya jamin pupuk di Kecamatan Rubaru aman,” tegasnya (DUK)