Suksesi Nasional.com tanbu
BATULICIN -Vaksinasi di Tanah Bumbu masih
10 persen dari jumlah penduduknya. Namun Pemerintah Daerah terus berupaya agar semua penduduk sudah menjalani vaksinasi tersebut.
Apalagi dalam waktu dekat ini ummat islam akan memasuki pelaksanaan hari raya idul Adha. Tentu ada langkah yang harus dirumuskan guna menghindari klaster baru dalam pelaksanaan sholat Id tersebut.
Hal tersebut dikatakan Bupati Tanah Bumbu saat rapat koordinasi (rakor) penanganan Covid 19 bersama Forkopimda ulama dan tokoh masyarakat. Selasa (07/07/2021) di ruang rapat Bupati.
“Ini yang harus membuat kita harus optimal membuat langkah langkah strategis.tentu langkah yang strategis dimaksud adalah pendekatan kepada ulama, apalagi terkait mengantisipasi Klaster sholat Id, kalau melihat petunjuk dari pusat itu tergantung kondisi lapangan, kalau memang hijau tak ada masalah tapi kalau merah semua apaboleh buat, kita harus mengikuti apa yang sudah diintruksikan dari pusat.”terangnya.
Terkait itu tambah Bupati, Tindaklanjut intruksi itu dilakukan oleh pihak Kemenag.
,apakah bisa melaksanakan sholat berjamaah atau tidak.
“Kalau terkait ibadah qurban dirasa pembagian dagingnya cukup diantar kerumah atau sistem pembagiannya memerlukan tekhnis khusus. Kerena itu kami sangat membutuhkan berbagai masukan dari para tokoh dan ulama kerena dianggap bisa membaca bagaimana situasi langkah yang sebenarnya kita lakukan.”tutupnya.
Dalam kesempatan itu Sekda Tanbu DR. H. Ambo Sakka mengatakan. Tujuan rakor yang melibatkan perwakilan Forkopimda, tokoh dan para ulama yakni ingin mencari win win solution tentang bagaimana penanganan Covid yang terbaik sesuai dengan harapan dan instruksi pemerintah pusat, diantara nya Tanah Bumbu berada pada angka penyebaran Covid yang relatif aman.
“Kalau tidak bisa menurunkan angka Covid, minimal mampu bertahan pada posisi sekarang ini. “kata Ambo Sakka.
Dia menjelaskan, melihat dari evaluasi terakhir penanganan Covid di Kalimantan Selatan atau di Tanah Bumbu. Saat ini masih memungkinkan untuk melaksanakan ibadah ditempat biasa.
“Tapi kita tidak tau intruksi di daerah sendiri, sementara untuk jawa dan Bali sudah ada instruksi Presiden mengingat adanya PPKM darurat maka sholat Idul Adha berjamaah ditiadakan dan cukup di rumah masing masing .tapi untuk diluar jawa dan Bali diluar PPKM darurat itu masih kita cermati sampai menjelang idul adha.”paparnya.
Meski demikian pada intinya melalui pertemuan ini pihaknya mengajak kepada semua elemen untuk saling memberikan masukan tentang strategi yang dilakukan sehingga ada harapan Tanah Bumbu masih bisa memungkinkan sholat Idhul adha berjamaah dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Kemudian lanjutnya , Pemerintah daerah dengan intruksi yang diberikan Bupati agar memaksimalkan persiapan pendukung protkes baik itu masker dan handsaniteser sampai kedesa desa maupun RT kemudian secara terpadu didukung TNI Polri serta Satpol PP, masyarakat dan MUI
“Secara tekhnisnya pemerintah daerah bertanggung jawab namun rakor yang melibatkan berbagai unsur ini agar mengeluarkan masukan tentang strategi khusus yang dilakukan,”pungkasnya. ( Rel/Rid)