Suksesi nasional Tulungagung – Lembaga Pelatihan dan Pengembangan Profesi Guru (LP3G) Provinsi Jawa Timur bersama Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Tulungagung menggelar Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) dengan Tema “Merdeka Belajar” melalui model pembelajaran blended learning di aula Universitas Bhinneka PGRI Tulungagung.
Diklat yang akan berlangsung dari tanggal 5 sampai 6 November 2021 ini tetap menjalankan protokol kesehatan dengan pelatihan melalui virtual dan sebagian perwakilan guru mengikuti dengan tatap muka. Pelatihan ini bertujuan untuk
melakukan penguatan kompetensi guru, utamanya dalam menghadapi tantangan pembelajaran di tengah masa pendemi global Covid-19.
Guru Belajar juga bertujuan mengembangkan kemampuan guru mengelola PJJ dan meningkatkan skill guru menggunakan teknologi. Guru juga diajak meningkatkan kemampuan melakukan asesmen PJJ supaya kualitas belajar semakin baik.
Plt.Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Tulungagung Rahadi Puspita Bintara melalui Muhamad Ardian Candra, Kabid Pembinaan Guru dan tenaga Kependidikan (GTK) dalam sambutannya menyampaikan apresiasi dan penghargaan kepada LP3G yang telah mengadakan pelatihan untuk para guru yang mana beliau mengatakan, peningkatan kualitas guru mutlak diperlukan, karena guru merupakan kunci utama dalam meningkatkan kualitas pendidikan.
Untuk itu ia menyampaikan, agar para guru punya bekal cukup baik secara pedagogi maupun teknologi untuk mengajar secara jarak jauh dan tatap muka.
“Itulah sebabnya Dinas Pendidikan dan LP3G mengadakan program ini. Dispendikpora selalu berusaha membantu mutu pengajaran guru mengajar dengan tetap bermutu pada kondisi darurat seperti sekarang ini,” ujar Chandra.
Ketua LP3G Provinsi Jawa Timur Amarul Mustofa yang di wakili oleh Sulton kepada Suksesi mengatakan, pihaknya sengaja memilih Kabupaten Tulungagung sebagai lokasi kegiatan, karena Dispendikpora Kabupaten Tulungagung sangat mendukung di gelarnya kegiatan Diklat ini. hal Ini menunjukkan bahwa, Dispendikpora sangat peduli pada peningkatan kualitas sumber daya guru yang ada di Kabupaten Tulungagung, ujarnya.
Masih kata Sulthon, sampai saat ini masih lemahnya kemampuan guru dalam melaksanakan tugas-tugas profesionalnya. Tuntutan terhadap profesionalitas guru di masa mendatang akan semakin berat sekaitan dengan pesatnya perkembangan masyarakat, IPTEKS, serta adanya persaingan global. Sulthon berharap untuk menjamin adanya peningkatan kualitas pendidikan di masa mendatang, diperlukan upaya-upaya dalam mengoptimalkan proses pembinaan dan pengembangan profesi guru sekolah dasar melalui pendidikan dan pelatihan yang berkesinambungan dan komprehensif dengan akses yang lebih luas.
Dengan permasalahan ini Sulthon menerangkan, model dan bahan ajar Diklat yang bagaimana yang diasumsikan dapat meningkatkan kompetensi guru dengan akses yang lebih luas, berkualitas, dan guru tidak meninggalkan tugas utamanya, serta untuk meningkatkan penguasaan kompetensi guru dengan menggunakan pendekatan pembelajaran jarak jauh berbasis bahan ajar yang tepat, tuturnya.
Acara Pelatihan yang diadakan di Aula Universitas Bhinneka PGRI Tulungagung ini dengan narasumber dari Balai Diklat Kemenag Provinsi Jawa timur Dr.Widaya to.M.Pd serta Profesor Dr.Zainudin,M.Pd Guru besar Universitas Negeri Malang.
Salah satu Narasumber pelatihan Widayanto saat memberikan materi suasana pelatihan semakin menarik, Widayanto yang juga sebagai mentor dari Widyaiswara memberikan jurus-jurusnya membangkitkan motivasi peserta. “Inilah saatnya….! Yel-yel ini kalau kita resapi dengan hati nurani maknanya sangat mendalam,” ujar Widayanto yang dalam memberikan pelatihan di hadapan guru peserta. Semakin siang, peserta pelatihan terlihat bertambah larut dalam suasana yang diciptakan mentor kenamaan ini.(Al/har)