Suksesi Nasional, Blitar – Seorang perawat Kantor Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Kesamben yang sedang bertugas jaga terkejut saat hendak keluar membuka pintu depan kantor Puskesmas tempatnya bekerja.
Pasalnya, salah satu perawat bernama Nanda Ardian (26) itu kaget melihat ada seseorang tergeletak dengan posisi tengkurap diruangan brangkas depan teras kantor Puskesmas Kesamben. Petugas medis tersebut kemudian mengajak salah satu temannya bernama Suyono (52) bagian cleaning servis.
Keduanya lantas mendekati pria muda tersebut. Saat diperiksa, diketahui kondisinya sudah tak bernyawa lagi. Peristiwa tersebut terjadi pada hari Sabtu (17/10/2020) pagi sekitar 05.15 WIB. Kejadian itu langsung dilaporkan ke kantor Polsek Kesamben.
Mendapat laporan ada penemuan mayat, dengan sigap, Kapolsek Kesamben Iptu Eko Soedjoko SH dan Kanit Reskrim Polsek Kesamben beserta petugas Identifikasi Polres Blitar, Kapala Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) dan anggota Babinkamtibmas mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Berdasarkan dari hasil pemeriksaan sementara, diketahui indentitas pria malang itu bernama Dwi Mauludin (29) warga Desa Siraman RT 02 RW 06 Kecamatan Kesamben Kabupaten Blitar.
“Dari hasil pemeriksaan terhadap korban oleh petugas Identifikasi serta dokter Puskesmas setempat, tidak ditemukan tanda-tanda/ bekas kekerasan atau penganiayaan”, terang Kapolsek Kesamben Iptu Eko Soedjono, Sabtu (17/10/2020) siang.
Iptu Eko Soejiono menambahkan, dari keterangan pihak keluarga diketahui bahwa korban mempunyai riwayat sakit sesak nafas akut bahkan sering kambuh.
“Atas kejadian itu, pihak keluarga yang diwakili tante korban bernama Siti Mardiana (42) alamat Dusun Jabung RT 15 RW 08 Desa Mojoruntut, Krembung Sidoarjo ini menerima dengan ikhlas atas kepergian keponakannya tersebut”, terang Eko Poejiono.
“Keluarganya pun akhirnya membuat surat yang menyatakan agar jenazah tidak diautopsi yang ditandatangani oleh saksi Machfud Sulistyo dan Kepala Desa Siraman, Budi Arif Rachman.
Keluarga korban menginginkan agar jenasah bisa segera dimakamkan”, pungkas Perwira dengan dua balok emas dipundak ini. (ek)