Suksesi Nasional, Surabaya – Kantor Otoritas Pelabuhan (OP) Tanjung Perak Surabaya Jawa Timur berharap kepada operator Kapal untuk selalu mentaati penetapan sandar yang telah ditetapkan.
“Hal tersebut disampaikan Kabid Lalu Lintas dan Angkutan Laut, Operasi, dan Usaha Kepelabuhanan Otoritas Pelabuhan Tanjung Perak Nanang Afandi saat meeting bersama dengan para pengurus perusahaan Kapal.
Dimana yang terjadi dilapangan masih dijumpai perilaku para operator yang berprilaku Sak Karepe Dewe (SKD) dalam ungkapan ala Suroboyoan yang artinya semaunya sendiri dalam urusan waktu bersandar kapal.
“Kami mengharap pihak operator kapal harus tertib dan mentaati penetapan yang telah dibuat dalam hal sandar kapal, baik tempat maupun lama waktu sandar agar bongkar muat dapat berjalan dengan baik,” ujar Nanang saat ditemui Suksesi Nasional.com di ruang kerjanya, Jum’at (18/8/2023) kemaren.
Lebih rinci Nanang mengatakan, hal tersebut bertujuan untuk ketertiban sandar kapal, sehingga tidak terjadi kekacauan jadwal yang telah ditetapkan secara bersama untuk kegiatan bongkar muat di pelabuhan Tanjung Perak.
“Bahkan waktu sandar pun masih ada toleransinya hingga lebih dua jam dari waktu yang ditetapkan, apa masih kurang ?”, tanya Nanang.
Pantauan awak media, tindakan ugal-ugalan seperti itu sudah hal biasa terjadi di pelabuhan dan tentu akan sangat merugikan kapal lain yang akan sandar.
Sungguh ironis, ketika penumpang dalam kondisi mendesak seperti sakit atau persalinan yang membutuhkan pertolongan harus terpaksa menunggu antrian, karena ada operator yang tidak mentaati aturan yang telah disepakati bersama tersebut.
“Kami selalu melakukan pengawasan, dan akan melihat kondisi serta situasi dilapangan. Jika ada keluhan dari operator tentu kita cari tahu apa penyebabnya hingga kapal terlambat keluar dari posisi sandarnya sampai berjam-jam,” jelasnya
“Dan biasanya, kapal-kapal yang terlambat keluar disebabkan karena faktor cuaca dan adanya kerusakan dibagian mesin kapal,” tambahnya
Selanjutnya kata Nanang, dalam proses meeting permintaan penyandaran kapal, dan pada umumnya operator minta sandarkan kapalnya di waktu jam-jam favorit. Hal tersebut juga menjadi sebuah kendala dalam penentuan jadwal sandar kapal.
“Kami meminta kapal yang berlama-lama di dermaga untuk segera mempercepat proses muat atau keluar dulu untuk lego jangkar bila hal itu sangat mengganggu jadwal penyadaran kapal yang lain dan tidak terjadi penumpukan panjang antrian muatan,” tandasnya. (Dungs)