Suksesi Nasional, Blitar – Minat membaca masyarakat sekarang ini masih tergolong rendah. Dengan begitu perlu adanya kegiatan-kegiatan yang dapat menggugah tingkat minat baca.
Di awal sambutannya, Wali Kota Santoso menyebut bahwa minat membaca masyarakat Indonesia masih sangat rendah.
UNESCO menyebutkan Indonesia urutan kedua dari bawah soal literasi dunia, artinya minat baca sangat rendah. Menurut data UNESCO, minat baca masyarakat Indonesia sangat memprihatikan, hanya 0,001 persen. Artinya, dari 1.000 orang Indonesia, cuma 1 orang yang rajin membaca.
Hal itu disampaikan Wali Kota Blitar Santoso saat membuka kegiatan bertajuk “Jelajah Literatur se Jawa Timur” Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Kota Blitar yang diselenggarakan di ruang Integreted System Center (ISC), Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik Kota Blitar, Sabtu (25/7/2020).
Dalam kesempatan tersebut Santoso mengatakan, Jelajah Literatur (Jeli) se Jawa Timur ini sangat bagus sekali. Mengingat, minat membaca yang ada di masyarakat masih tergolong rendah.
Dirinya berharap, dengan dibukanya kegiatan jelajah literatur ini, minat baca adik-adik Pramuka bisa bertambah. Bisa membuka Cakrawala baru dan mempunyai pandangan serta wawasan yang lebih jauh lagi.
“Sekarang ini, membaca tidak hanya melalui buku-buku, tetapi lewat medsos juga bisa. Seperti Facebook, Instagram, Twitter dan lain-lain. Diharapkan dengan kegiatan ini, adik-adik Pramuka se Jawa Timur mau menambah wawasannya melalui membaca. Baik secara langsung lewat buku-buku yang sudah ada atau melalui medsos. Karena kita akan tahu apa saja isi literasi yang ada pada buku itu, dan kegaiatan apa saja yang ada diseluruh dunia,” terang Santoso.
“Mengingat saat ini masih dalam situasi pandemi Covid-19, maka kita perlu untuk membatasi kegiatan-kegiatan yang sifatnya tidak penting.
Kalau itu perlu diadakan, diharapkan tetap memberlakukan protokol kesehatan secara ketat, demi memutus mata rantai penyebaran Covid-19,” pungkas Santoso yang juga Ketua Kwarcab Pramuka Kota Blitar. (ek)