Suksesi Nasional, NTT – Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Manggarai Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) melalui Sekretarisnya, Laurensius Adrianus Laoth, SP kepada awak media menuturkan bahwa di Kabupaten Manggarai ini tidak ada kekurangan apalagi kelangkaan pupuk.
Malah ketersediaan pupuk kita masih banyak tertampung di gudang. Hal ini disampaikan sekretaris dinas pertanian dan ketahanan pangan dikantornya yang beralamat Jl. Ahmad Yani No. 11, Ruteng pada Sabtu (22/06/2024) lalu.
Pernyataan sekretaris Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan kabupaten Manggarai ini dalam rangka menepis serta menjawab keluhan sebagian masyarakat Manggarai terutama yang memiliki areal persawahan seperti di Reo, Satarmese dan Cancar serta wilayah lainnya bahwa mereka sering kekurangan dan kesulitan mencari pupuk pada saat musim tanam.
Lebih lanjut sekretaris Dinas Pertanian mengungkapkan data petani yang tercatat melalui NIK sebanyak 30.929 orang. Luas areal tanah yang terinput sebesar 24.833,44 ha.
Berdasarkan data petani dan luas areal maka alokasi Pupuk Bersubsidi Tahun 2024 di Kabupaten Manggarai yang terinput dalam Aplikasi I-Pubers (Integrasi Pupuk Bersubsidi) yaitu untuk pupuk urea sebanyak 2.297 kg penambahan 4.100,890 ton, untuk pupuk NPK sebanyak 2.529,92 ton penambahan 6.295,27 ton, untuk pupuk NPK Formula (untuk perkebunan) 880kg penambahan 6.300kg.
Realisasi penyaluran pupuk bersubsidi tahun 2024 yaitu pupuk urea 559,771 ton hanya 24,37 persen, pupuk NPK sebanyak 719,728 ton hanya 28,56 persen, untuk pupuk NPK Formula tahun 2024 nol.
Perbandingan data petani penerima pupuk bersubsidi tahun 2023 cukup besar yaitu 38.830 orang petani, areal tanah pertanian juga masih cukup besar yaitu 27.907 ha.
Alokasi penyaluran pupuk bersubsidi tahun 2023 yakni pupuk urea sebesar 5.020,89 ton, pupuk NPK sebesar 9.564,62 ton, pupuk NPK Formula sebesar 24.58 ton. Realisasinya yaitu pupuk urea terserap 2.036,50 ton hanya 40,56 persen, pupuk NPK sebesar 3.593 ton hanya 37,56 persen terserap. Pupuk NPK Formula sebesar 2.100 ton atau hanya 8,54 persen.
Dikatakannya, sedikitnya penyerapan penggunaan pupuk bersubsidi di kabupaten Manggarai disebabkan beberapa hal yakni luas lahan persawahan berkurang karena permukiman warga, faktor iklim yang mengakibatkan menurunnya intensitas pertanian warga, hanya sekali setahun pada bulan November dan Desember 2023, masih banyak warga yang tidak mau bergabung dalam kelompok tani (Poktan), data warga yang tidak sesuai dengan kartu keluarga, alamat yang berbeda dengan tempat domisili.
Kami menganjurkan para petani wajib masuk dalam kelompok tani yang ada di wilayah masing-masing, para petani wajib melaporkan lokasi sawahnya kepada petugas, wajib membayar pajak, segera validasi data NIK yang tidak sesuai di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil.
Kami akan mengevaluasi pemakaian aplikasi sehingga penggunaan pupuk bersubsidi dapat dimanfaatkan oleh sebagian besar masyarakat. Seperti Aplikasi E-RDKK (Rencana Defenitif Kebutuhan Kelompok), aplikasi yang terintegrasi dengan kuota pemenuhan pupuk petani.
Ada pula aplikasi poligon, yang dapat merekam jumlah data lahan petani sehingga dapat mengukur kebutuhan pupuk yang dibutuhkan petani. Oleh karena itu, tambahnya, bagi anggota masyarakat yang belum masuk dalam sistem mari segera masuk dalam sistem. Dan ikuti prosedur yang ada agar memudahkan kita mendapat pupuk bersubsidi ini.
Harga pupuk bersubsidi sebesar Rp.125.000/50 kg. Pupuk urea sebesar Rp. 2.250/kg, setara dengan Rp 112.500/50kg, Sedangkan harga pupuk NPK sebesar Rp. 2.300/kg, setara dengan Rp 115.000/50kg, harga pupuk NPK formula Rp.3.300/kg, setara dengan Rp 165.000/50 kg.
Dibandingkan harga pupuk di toko yang jual bebas di pasaran berkisar pada angka Rp.750.000/50 kg bahkan lebih tinggi.
Diinformasikannya pula bahwa distributor Pupuk hanya 1 yaitu CV, Mega Pelita Sejati. Sedangkan Kios Penyalur Pupuk sebanyak 29 Kios yang tersebar 12 pada kecamatan di kabupaten Manggarai. (Beni L)