Angkat Isu Demografi
Suksesi Nasional, Blitar – Komisi Pemilihan Umum (KPU ) Kabupaten Blitar gelar debat perdana Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Blitar di Ballroom Hotel Grand Mension Jalan Melati Kota Blitar, Jum’at (23/10/2020) malam.
Dari pantauan awak media, pasangan nomer urut 1 Rido Apik terlihat lancar dan tegas menjawab semua pertanyaan yang disampaikan oleh moderator maupun saat ditanya pasangan nomor urut 2 Mak Rini-Makde Rahmad.
Ditemui usai debat, Rijanto menyampaikan beberapa isu penting yang dikemukakan saat debat berlangsung. Ia mengatakan, Blitar dianugerahi Demografi yang luar biasa. Potensi ini menurutnya harus dikelola dengan baik agar tidak menjadi masalah ke depan.
“Bonus Demografi menjadi potensi yang bisa memajukan daerah kita. Demografi yang luar biasa ini tentu harus dikelola dengan baik agar tidak menjadi masalah ke depannya. Kita akan mengadakan pelatihan-pelatihan (Start up). Kemudian ada Adi Wira, Abang Marko dan lain-lain”, kata Calon Bupati Blitar nomor urut 1 ini.
Dibidang pendidikan, Rijanto akan menyiapkan “Kartu Pintar Plus” bagi siswa berprestasi namun terkendala biaya. Ia mengatakan, bagi siswa berprestasi namun tidak mampu, akan diberikan beasiswa sebesar 6 juta pertahun untuk biaya kuliah.
“Jangan khawatir anak-anakku, kalian yang ingin melanjutkan ke perguruan tinggi namun terkendala biaya, kita siapkan Kartu Pintar Plus yaitu beasiswa sebesar 6 juta pertahun”, tegas Rijanto.
Ia menambahkan, bantuan sosial akan diarahkan untuk pemberdayaan masyarakat. Menurutnya, masyarakat harus punya ketahanan ekonomi. Misalnya bagi kaum Marginal akan diberikan permodalan.
Disamping itu Rijanto akan membentuk Kampung Digital dalam upaya menciptakan kegiatan yang akrab dengan teknologi, mencetak generasi muda yang kreatif.
Sementara itu, lawan pasangan Rido Apik yaitu Mak Rini-Makde Rahmad menyampaikan visi misinya. Pasangan ini bertekad untuk menggratiskan biaya sekolah mulai dari Paud hingga perguruan tinggi.
Rahmad Santoso yang menjadi wakil Mak Rini bersedia mundur jika tidak terlaksana program pendidikan gratis tersebut.
“Anggaran pendidikan akan kita maksimalkan. Dari Paud hingga perguruan tinggi kita jamin gratis. Soal penentuannya ya harus pilih kami dulu. Kalau saya jadi, tolong ditagih. Kalau tidak terlaksana, saya akan mengundurkan diri”, ucapnya.
Debat Publik Perdana Pilihan Bupati Blitar tadi malam berjalan aman dan sukses. Namun ada insiden kecil terjadi. Seorang wartawan yang sedang meliput gelaran debat pada tahapan Pilkada tersebut harus diusir pihak Kepolisian karena dianggap tidak patuhi Prokes.
Diketahui, wartawan salah satu media online tersebut diusir setelah kedapatan melepas masker ketika hendak minum Aqua gelas.
Bahkan setelah turun ke bawah pun, perwira polisi berpangkat AKP tersebut kembali mendatanginya. Sambil menunjuk Aqua gelas yang dipegang si wartawan, ia mengatakan bahwa melepas masker sebelum tutup plastik Aqua terbuka saat hendak diminum termasuk melanggar Prokes dan bisa ditilang.
Wartawan yang kesal kepada aparat tersebut pun akhirnya berkata “Astaga, seperti itukah? Silahkan ditilang tidak apa-apa pak”, kata si wartawan.
Mendengar ada keributan, wartawan lainpun menyuruh rekannya yang bersitegang dengan aparat untuk masuk ke dalam resto untuk makan. (ek)