Suksesi Nasional, Blitar – Aktivitas belajar di rumah selama masa pandemi tak hanya memunculkan sejumlah kendala, seperti kejenuhan pada anak didik. Selama hampir 8 bulan penerapan sistem belajar di rumah melalui metode dalam jaringan (daring) atau online dilalui pelajar di Indonesia. Meski progres persentasi capaian peserta didik tidak mengalami penurunan, kejenuhan mulai menghantui para siswa.
Hal ini terlihat dengan mulai banyaknya siswa yang berkeluh-kesah akibat pola pembelajaran daring. Para siswa merasa jenuh karena banyak tugas-tugas yang diberikan oleh guru. Mereka mengaku lebih suka belajar di sekolah daripada harus belajar di rumah secara daring.
“Saat ini proses pembelajaran masih mengikuti SE Mendikbud nomor 4 tahun 2020 yang diperkuat dengan SE Sesjen nomor 15 tahun 2020 tentang Pedoman Pelaksanaan Belajar Dari Rumah (BDR) selama darurat Covid-19”, terang Deny Setyawan, Kasubbag Penyusunan Program Dinas Pendidikan Kabupaten Blitar, Selasa (24/11/2020).
Ia menjelaskan, dalam surat edaran ini disebutkan, tujuan dari pelaksanaan BDR adalah memastikan pemenuhan hak peserta didik untuk mendapatkan layanan pendidikan selama darurat Covid-19, melindungi warga satuan pendidikan dari dampak buruk Covid-19, mencegah penyebaran dan penularan di satuan pendidikan dan memastikan pemenuhan dukungan psikososial bagi pendidik, peserta didik dan orang tua.
“Nah, yang menjadi persoalan sekarang adalah bagaimana agar anak-anak yang sudah sekian lama belajar dari rumah ini tidak merasa jenuh, maka disamping diperlukan improvisasi seorang pendidik, peran serta orang tua sangat diperlukan di masa seperti ini. Penerapan sistem belajar daring menjadikan orang tua sebagai wakil guru bagi anak-anak”, lanjutnya.
Masih menurut Deny, peran serta orang tua dalam kegiatan belajar akan berbeda-beda, tergantung pada kebutuhan dan penyesuaian kelompok usia anak.
“Pada kelompok usia anak prasekolah dan sekolah dasar, peran serta orang tua lebih ke secara fisik, misalnya dalam membantu anak membaca instruksi dari sekolah serta mengetik jawaban”, kata Deny.
Ia menambahkan, pemahaman dan dukungan orang tua/wali sangat dibutuhkan untuk mengatasi kejenuhan itu sendiri.
“Pemahaman serta dukungan orang tua atau wali sangat diperlukan. Bagaimana agar anak-anak tidak merasa bosan, tidak merasakan kejenuhan.
Orang tua harus mampu mengatasi kejenuhan itu sendiri. Kita tidak mungkin bisa bekerja sendiri tanpa dukungan dari orang tua/wali”, pungkasnya. (Adv/Kmf/ek)