Suksesi Nasional , Aceh – Yayasan Permata Aceh Peduli (YPAP) merilis laporan terkait banyaknya kalangan ibu rumah tangga di Aceh yang menjadi Pekerja Seks Komersial (PSK), hal tersebut disebabkan karena faktor ekonomi yang mendesak.
Koordinator Lapangan Yayasan Permata Aceh Peduli, Suherni mengatakan, berdasarkan hasil monitoring yang dilakukan oleh pihaknya, untuk wilayah Langsa secara umum banyak ditemukan kalangan ibu rumah tangga yang menjadi PSK.
“Berdasarkan hasil monitoring yang dilakukan, maka banyak ditemukan kalangan ibu rumah tangga di Kota Langsa. Usianya mulai dari 35 tahun hingga 40 tahun, semuanya itu karena faktor ekonomi,” ujar Suherni, Selasa, 14 Juli 2020.
Suherni menambahkan, pelanggannya bervariasi mulai dari kalangan anak muda hingga kalangan pengusaha ditemukan pihaknya. Menurut laporan Suherni ibu-ibu tersebut mereka membawanya ke daerah Besitang, Sumatera Utara.
Di Kota Langsa juga ada beberapa tempat yang menyediakan layanan tempat untuk melakukan hubungan intim dengan PSK tersebut, agar tidak menarik perhatian dilakukan dengan berbagai modus.
“Jadi ada tempat di sana itu, di depannya sebagai tempat berjualan nasi tapi di dalamnya itu sebagai tempat untuk melayani syahwat para lelaki hidung belang dan bahkan pesan cewek di situ juga bisa,” tutur Suherni.
Menurut laporan Suherni, penyebaran Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Acquired Immuno Deficiency Syndrome (AIDS) di Kota Langsa tergolong tinggi, serta usianya masih produktif.
“Untuk Kota Langsa, penyebaran HIV dan AIDS juga tergolong tinggi dan secara umum yang terinfeksi adalah mereka yang masih berusia produkif. Untuk persoalan ini, semua pihak juga harus ikut berkontribusi melawannya,” kata Suherni. (tagr/net)