Suksesi Nasional, Magetan – Labuhan atau Larung sesaji di telaga Sarangan masih menjadi tradisi atau adat istiadat yang melekat pada Warga Kelurahan Sarangan Kabupaten Magetan Jawa Timur.
Acara ritual adat Labuhan Telaga Sarangan merupakan warisan leluhur kuno dan masih melekat hingga saat ini, yakni dengan menggelar bersih desa yang dihelat pada bulan Sya’ban 1442 H. (Ruwah) dan hari Jum’at pon.
Bupati Magetan Suprawoto menjelasakan, upacara adat Labuhan Sarangan menjadi tradisi penyerahan sesaji berupa hasil tanaman dan tumpeng di gelar di tengah – tengah telaga Sarangan.
Semua ini dilakukan warga Sarangan sebagai ungkapan rasa syukur atas limpahan rahmat Allah SWT dan menjadi tolak balak .
Namun perayaan adat Labuan Sarangan tahun ini sangat berbeda dari tahun sebelumnya, karena masih dalam situasi Pandemi Covid-19, dengan tetap di rayakan dengan sederhana,” kata Suprawoto Jum’at (02/04/2021).
Dia menambahkan, kegiatan adat istiadat Labuhan Sarangan (sedekah bumi) warga Kelurahan Sarangan cukup meriah. Ratusan pengunjung dari berbagai daerah datang hanya untuk menyaksikan acara tersebut.
Walaupun kondisi pandemi seperti ini, tetap digelar dengan sederhana tanpa mengurangi nilai kesakralannya.
Labuhan Sarangan merupakan tradisi Jawa yang harus dilestarikan, karena merupakan aikon Kabupaten Magetan di bidang wisata yang sudah terkenal hingga ke manca Negara.
Kegiatan adat Labuhan menjadi agenda tahunan berjalan dengan lancar walau di masa pandemi dan tidak mengurangi budaya dan nilai leluhur,” pungkasnya. (mar)