Suksesi Nasional, Blitar- Sejak dibukanya kembali penjaringan Bantuan Produktif di awal Oktober lalu, Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Blitar telah mendata sebanyak 7.192 UMKM per tanggal 26 Oktober 2020.
“Mulai 1 Oktober kemarin, sampai hari ini sudah sebanyak 7.192 yang mendaftar. Kalau ditotal sejak Agustus lalu berarti sudah ada 10.270 UMKM”, terang Agus Purwanto, Kabid Pembiayaan Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Blitar, Senin (26/10/2020).
Masih menurut Agus, kalau dirata-rata, hampir 300 pelaku UMKM yang mendaftar. Membludaknya pemohon Bantuan Produktif Kemenkop dan UKM RI tentu bisa dimaklumi. Bantuan senilai 2,4 juta rupiah tersebut menjadi stimulan akibat dampak pandemi Covid-19 yang berkepanjangan.
“Kami siapkan petugas tambahan, ada delapan meja yang mendata dan menerima berkas pemohon. Permasalahan pendaftaran secara offline bisa kita atasi di tempat terkait administrasinya. Bagi persyaratan administrasi yang kurang, dihubungi kembali untuk mendaftar ulang ke Dinkop”, katanya.
Agus menambahkan, dalam satu KK tidak diperbolehkan mendaftar lebih dari satu pemohon. Untuk mengetahuinya bisa dengan wawancara di tempat. Disamping itu, Kemenkop dan UKM juga bekerjasama dengan Ditjen Dukcapil untuk menyeleksi nama-nama yang ber KTP dan KK yang domisilinya sama. Maka otomatis salah satunya dicoret.
Masih kata Agus, dalam hal ini Dinkop hanya bertugas menerima pendaftaran peserta. Keputusan dapat tidaknya pemohon, tetap ada pada Kementerian pusat yang disaring lewat Ditjen Dukcapil Kemendagri dan yang terakhir lembaga keuangan yang ditunjuk di daerahnya masing-masing.
“Bagi nama-nama yang sudah ada di SK (Surat Keputusan), maka akan disampaikan kepada Bank pelaksana di daerah, dalam hal ini BRI dan BNI. Jadi nanti pihak Bank yang akan menghubungi melalui telepon untuk terlebih dahulu menandatangani surat pernyataan”, imbuh Agus.
“Pendaftaran terakhir peserta tanggal 27 Oktober besok. Dan apabila masih perlu dilakukan penjaringan lagi di tahun berikutnya, kami Dinas Koperasi dan UKM akan selalu siap. Kami akan menambah jumlah petugas agar tidak terjadi antrian yang terlalu banyak”, pungkasnya. (Adv/Kmf/ek)