‘Prioritaskan ilmu agama, Ponpes Baitul Hikmah Panaan, Palengaan, Pamekasan Diapresiasi Masyarakat’
Suksesi Nasional, Pamekasan – Pondok pesantren Baitul Hikmah terletak di sebuah dusun terpencil yang jauh dari keramaian kota. Tepatnya, di Dusun Tengah Desa Panaan kecamatan palengaan Pamekasan Madura Jawa Timur.
Ponpes yang berdiri di dusun terpencil ini berangkat dari kesabaran kiai Mastufah seorang guru ngaji di kampungnya, berikut dukungan masyarakat kepada dirinya.
Berawal dari kecintaannya terhadap ilmu agama, maka semula yang hanya surau tempat anak mengaji Al-qur’an pada tahun 1990 terus dikembangkan, kesabaran dan ketelatenannya dalam mendidik anak belajar menjadi ujung tombak kesabarannya, hal ini terbukti dengan membludaknya anak-anak yang ingin belajar mengaji dan belajar kitab kuning.
Pada tahun 2001 sudah semakin terlihat perkembangan pendidikan anak-anak dan antusias dari masyarakat sekitarnya, Kiai Mastufah, memiliki inisiatif untuk mendirikan asrama pondok pesantren yang dikasih nama Baitul Hikmah.
Di desa Panaan Kecamatan Palengaan, Pamekasan, suasananya sangat sejuk dan damai ditambah lagi dengan masyarakatnya yang tentram menambah keindahan para santri belajar mengaji dan menelah kitab kuning.
Selain dibekali ilmu agama juga dibimbing dalam kegiatan ekstra kurikulir dibidang agamaan seperti sosial kemasyarakatan, jadi santri diharapkan mampu ketika pada saatnya turun kepada masyarakat.
Bahkan, sambung kiai Mastufah, di antara santri-santrinya diharapkan menjadi tokoh ulama di desanya, makanya terapi pembelajarannya diharapkan yang sesuai dengan masyarakat, seperti cara memimpin Tahlil dan Khutbah Jumaat.
Tidak hanya itu lanjut kiai Mastufah, santri-santri Pondok Baitul Hikmah selalu mendapatkan prestasi juara 1 di setiap ada perlombaan mengaji dan membaca kitab kuning, baik di tingkat kecamatan maupun kabupaten.
Untuk diketahui, santri yang menetap di asrama pondok pesantren Baitul Hikmah putra 33 orang sementara putri 20 orang. Ang