SUJIANA, S.Pd
SDN 1 Gondosuli
Dalam suatu kelas, seorang guru sebenarnya mempunyai dua permasalahan pokok yaitu pengajaran dan manajemen. Dimana keduanya mempunyai penanganan sendiri. Pengajaran harus diatasi dengan cara pengajaran yang baik, sedangkan manajemen dengan cara pengelolaan. Aspek yang paling penting dalam proses belajar mengajar yaitu pengelolaan kelas. Dimana pengelolaan tersebut merupakan proses terjadinya tingkah laku yang kompleks dan seorang guru menggunakannya untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi kelas secara efisien dan memungkinkan siswa dapat belajar dengan memperoleh rasa nyaman.
Pengelolaan kelas merupakan keterampilan guru untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi proses belajar mengajar yang optimal. Namun, dalam pengelolaan kelas tidak menutup kemungkinan akan terjadi suatu permasalahan. Seperti halnya yang terjadi di Kelas III SDN 1 Gondosuli, permasalahan pengelolaan kelas yang dialami guru dari hasil kunjungan kelas yang dilakukan oleh peneliti adalah posisi tempat duduk siswa masih dalam bentuk klasikal, jadwal pelajaran, perangkat pembelajaran, pembagian regu piket belum dibuat guru sehingga kelas tampak kosong dan kotor. Ketika peneliti menanyakan petugas piket kepada siswa, seluruh siswa saling menunjuk.
Oleh karena itu penting bagi seorang guru yang profesional untuk menguasai sebuah keterampilan, salah satunya keterampilan dalam mengelola kelas. Maka, dalam penelitian ini, peneliti fokus dalam keterampilan mengelola kelas yang baik, dengan tujuan untuk mendorong siswa dalam mengembangkan tanggungjawab individu maupun klasikal dalam berperilaku yang sesuai dengan tata tertib serta aktivitas yang sedang berlangsung, menyadari kebutuhan siswa, dan memberikan respon yang efektif terhadap perilaku siswa dengan tujuan supaya kondisi belajar yang optimal dapat tercapai dan guru mampu mengatur siswa dan sarana pengajaran serta mengendalikannya dalam suasana yang menyenangkan untuk mencapai tujuan pembelajaran. untuk itu peneliti tertarik untuk melakukan supervisi akademik dalam meningkatkan kemampuan guru profesionaliesma guru dalam pengelolaan kelas. Dari paparan latar belakang masalah diatas, dapat dirumsukan permasalahan penelitian tindakan sekolah ini adalah “Bagaimana implementasi kunjungan kelas meningkatkan kemampuan guru kelas III mengelola kelas di SDN 1 Gondosuli Kecamatan Sumbergempol Kabupaten Tulungagung Semester II tahun 2021/2022. Tujuan penelitian tindakan sekolah yang dilakukan oleh peneliti adalah untuk mendapatkan diskripsi secara obyektif tentang implementasi kunjungan kelas meningkatkan kemampuan guru kelas III mengelola kelas di SDN 1 Gondosuli Kecamatan Sumbergempol Kabupaten Tulungagung Semester II tahun 2021/2022.
METODE
Kunjungan kelas dipakai untuk mengumpulkan data lebih banyak dan lebih objektif, sebagai latihan, untuk membina kemampuan dan keterampilan guru, sebagai evaluasi untuk melihat sampai dimana kemajuan yang telah diproses guru. Pengelolaan kelas adalah keterampilan guru untuk menciptakan suasana belajar yang kondusif sehingga siswa dapat mengikuti pembelajaran dengan tenang.Subyek penelitian tindakan sekolah ini adalah guru kelas III di SDN 1 Gondosuli. Alasan pemilihan subyek penelitian adalah kelas III sebagai pondasi awal pelaksanaan kurikulum 2013 di SDN 1 Gondosuli, sebagai kelas percontohan untuk kelas lainnya serta tercapainya kelas yang inovatif dan tertib administrasi. penelitian ini adalah penelitian tindakan sekolah yang bersifat kolaboratif.Peneliti berkolaborasi dengan guru Kelas III dalam merencanakan, mengidentifikasi, mengobservasi, dan melaksanakan tindakan yang telah dirancang. Model penelitian ini memadukan kegiatan supervisi kepala sekolah dalam kunjungan kelas. Kegiatan penelitian ini dilakukan dalam dua kali siklus.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pengelolaan Fisik Kelas
Dalam melakukan pembinaan terhadap guru binaan, peneliti menempatkan guru binaan sebagai mitra. Model pembinaan adalah diskusi dengan guru Kelas III. Pada pengelolaan kelas, peneliti memfasilitasi guru peneliti dalam penyedian alat dan bahan yang diperlukan dalam mengelola kelas agar tampak menarik, serta memberikan masukan agar posisi tempat duduk siswa disusun secara kooperatif dengan rotasi posisi tempat duduk pada setiap minggu. Dengan model diskusi, guru binaan Kelas III mampu mengelola kelas dengan sangat baik.
Pengelolaan administrasi pembelajaran
Pengelolaan kelas pada kelengkapaan administrasi pembelajaran dilakukan secara kolaboratif dengan menempatkan guru sebagai mitra bersama. Kelengkapan administrasi berhasil disusun guru sesuai dengan kesepakatan antara peneliti dan guru Kelas III yaitu rencana pelaksanaan pembelajaran serta jurnal pembelajaran dengan sangat baik.
KESIMPULAN
Berdasarkan pada hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa dengan pembinaan yang dilakukan oleh peneliti terbukti mampu meningkatkan kemampuan guru Kelas III mengelola kelas dengan sangat baik yaitu Dalam melakukan pembinaan terhadap guru binaan, peneliti menempatkan guru binaan sebagai mitra. Model pembinaan adalah diskusi dengan guru Kelas III. Pada pengelolaan kelas, peneliti memfasilitasi guru peneliti dalam penyedian alat dan bahan yang diperlukan dalam mengelola kelas agar tampak menarik, serta memberikan masukan agar posisi tempat duduk siswa disusun secara kooperatif dengan rotasi posisi tempat duduk pada setiap minggu. Dengan model diskusi, guru binaan Kelas III mampu mengelola kelas dengan sangat baik. Kelengkapaan administrasi pembelajaran dilakukan secara kolaboratif dengan menempatkan guru sebagai mitra bersama. Kelengkapan administrasi berhasil disusun guru sesuai dengan kesepakatan antara peneliti dan guru Kelas III yaitu rencana pelaksanaan pembelajaran serta jurnal pembelajaran dengan sangat baik.