Suksesi Nasional Tulungagung – Serangan tikus dewasa ini semakin meluas di wilayah Kabupaten Tulungagung tak terkcuali di wilayah kelompok tani Pamarsudi dan kelompok tani karya Nugraha desa Pucung Kidul kecamatan Boyolangu.
Hama tikus tanaman padi sepanjang siklus hidupnya dari mulai masih berupa persemaian sampai panen. Untuk itu pada hari ini Jumat 17/6/2022 diadakan Gerakan Pengendalian Hama Tikus untuk produksi padi.
Pengendalian hama ini dilakukan dengan cara umpan di lubang-lubang aktif dan dengan cara gropyokan untuk 110 hektar lahan yang dilakukan secara bersamaan oleh anggota kelompok tani beserta pengurus kelompok tani yang didampingi oleh PPL serta Mantri Tani.
Perlu diketahui, Tikus sawah (Rattus Argentiventer) banyak dijumpai merusak tanaman pangan khususnya padi sawah. Tubuh bagian atas (punggung) berwama coklat kekuningan dengan bercak hitam di rambut- rambutnya, sehingga memberi kesan seperti berwana abu-abu, dada berwama putih. Panjang badan tikus sawah dewasa dari hidung sampai ujung ekor berkisar antara 270- 70 mm, dengan berat sekitar 130 g.
Panjang ekor biasanya sama atau lebih pendek dari pada badan dari ujung hidung sampai pangkal ekor. Panjang telapak kaki belakang dari tumit sampai ujung kuku jari terpanjang adalah 32-36 mm.
Sedangkan panjang telinga 18-21 mm. Tikus sawah mempunyai enam pasang puting susu yang terletak di kiri dan kanan pada bagian perut memanjang sepanjang badan.
Selama satu tahun seekor betina dapat melahirkan 4 kali, sehingga dalam satu tahun dapat dilahirkan 32 ekor anak, dan populasi dari satu pasang tikus tersebut dapat mencapai + 1.200 ekor turunan.
Mengantisaipasi hama Tikus Sawah ini, Dinas Pertanian Kabupaten Tulungagung bersama-sama dengan Kelompok Tani melakukan gerakan pengendalian Hama Tikus di lokasi hamparan sawah seluas 110 hektar, dengan tujuan untuk menekan populasi hama tikus dimusim tanam ini.
“Gerakan ini melibatkan kurang lebih 40 orang yang terdiri dari para petani, PPL, Mantri Tani, Aparat Desa dan Petugas Dinas Pertanian Kabupaten Tulungagung”, kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Tulungagung, Usmalik melalui Kabid Proteksi tanaman pangan dan hortikultura Gatot Rahayu.
Para petani mendapat bantuan berupa racun tikus ratgon. Di samping lokasi tersebut juga di daerah-daerah endemis serangan hama tikus dilaksanakan pula gerakan pengendalian hama tikus. Daerah endemis Hama Tikus di Kabupaten Tulungagung tersebar dalam 5 kecamatan yaitu Pakel, Besuki, Bandung, Gondang dan Boyolangu.
“Dengan gerakan pengendalian hama tikus secara bersama-sama ini diharapkan tanaman padi dapat diamankan dan petani dapat menikmati hasil panennya”, kata Gatot Rahayu berharap.
Sementara itu ketua kelompok tani Pamarsudi Didik kepada awak media mengatakan, dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat mengurangi populasi hama tikus di wilayah kelompok tani Pamarsudi sehingga tanaman padi aman dari serangan hama tikus hingga panen dan mampu berproduksi secara optimal.
Aksi gorong-gorong yang dimulai malam hari dan dilanjutkan di pagi hari itu berhasil menangkap ratusan ekor tikus yang bersembunyi di liang-liang dalam tanah di sekitar saluran irigasi sawah setempat.
“Langkah pencegahan dengan cara gropyokan ini efektif jika dilakukan secara berkelanjutan,” kata Didik dikonfirmasi usai aksi gropyokan.(als/har).