Suksesi Nasional, LAMONGAN – Dibukanya pintu air Kuro, membuat petani dikawasan Bengawan Jero akhirnya bisa bernafas lega, Dimana setelah beberapa bulan pasca panen raya padi, lahan petani terlihat gersang dan menganggur, karena tidak ada perairan dikawasan Bengawan Jero dan curah hujan yang sangat minim.
Pemerintah Kabupaten Lamongan mulai membuka pintu air Kuro, di Kecamatan Karangbinangun, untuk mengalirkan air dari Bengawan Solo ke kawasan Bengawan Jero.
Pembukaan pintu air Kuro itu dilakukan untuk memenuhi kebutuhan air pertanian dan tambak, agar petani segera bisa memulai tahap tanam maupun budidaya ikan.
“Harapan kita bersama, karena ini sudah bulan November, kita harapkan dengan pembukaan ini, kebutuhan air di wilayah Bengawan Jero akan bisa berjalan dengan baik, sesuai dengan harapan masyarakat,” kata Sekretaris Daerah Kabupaten Lamongan, saat membuka pintu air Kuro, Rabu (20/11/2024).
Lebih lanjut Nalikan menyampaikan, pembukaan pintu air tersebut bisa dilakukan setelah proses perbaikan yang dilakukan Pemkab Lamongan bersama Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
Beberapa bagian yang diperbaiki antara lain pintu dan bagian yang mengalami kebocoran serta beberapa bagian lain. Selain itu juga ada penambahan pompa air.
“Sesuai dengan kesepakatan bersamaa PPK dan para petani, bahwa hari ini akan kita buka. Kemudian yang utara juga sekarang proses penanganan pintu dan penahan pintu,” ujarnya.
Menurut Nalikan, peningkatan fungsi pintu air Kuro menjadi bagian dari upaya untuk mengoptimalkan pengelolaan air di kawasan Bengawan Jero.
“Ketika musim kemarau membutuhkan air, maka kita alirkan air sepenuhnya untuk kebutuhan masyarakat Bengawan Jero. Kemudian nanti apabila terjadi kelebihan air, maka beberapa pompa ini akan kita operasionalkan untuk membuang air dan pintu akan kita tutup,” ujarnya.
Kepala Dinas PU Sumber Daya Air (SDA) Lamongan, Gunadi, menjelaskan bahwa langkah dalam pengelolaan wilayah Bengawan Jero dalam pengendalian banjir dan pengelolaan irigasi merupakan kolaborasi Pemkab Lamongan, Pemprov Jatim dan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo.
“Ini sebagai kelanjutan dari kegiatan 2023 kemarin, tahun ini dilaksanakan rehabilitasi pada beberapa dam pintu air di Wilayah Bengawan Jero,” kata Gunadi.
Gunadi menyebutkan, ada 3 titik yang dikerjakan oleh PU SDA Propinsi Jatim, yaitu dua titik di Pintu Kuro, yaitu bagian selatan dan utara serta rahabilitasi dam pintu air di Corong.
“Kegiatan rehabilitasi ini dilaksanakan untuk mengoptimalkan fungsi dan efektifitas operasional pintu air, mengingat kondisi pintu air yang sudah tua dan banyak mengalami kebocoran,” tuturnya.
Untuk pintu kuro selatan dan pintu air Corong, kata Gunadi, selain penggantian pintu air, juga dipasang elektrifikasi sehingga proses buka tutup pintu air dari semula manual diganti dengan tenaga listrik.
“Elektrifikasi ini tentunya akan mempermudah operasional buka tutup pintu air baik pada saat operasi pengendalian air banjir maupun pada saat ekploitasi irigasi,” ujarnya.
Lebih lanjut Gunadi menyampaikan, dalam kegiatan rehabilitasi dam-dam pintu air tersebut harus dilakukan secara berhati-hati dan lebih teliti dalam penanganannya.
“Itu sebagai antisipasi agar kebocoran dan masuknya air asin seperti tahun ini tidak terjadi lagi di kemudian hari,” kata Gunadi.
Sementara rehabilitasi yang dilekukan Pemkab Lamongan melalui PU SDA tahun ini meliputi jembatan di Desa Sugihwaras Kalitengah, sebagai salah satu jalur dari Sluis Melik, dengan menambah lebar jembatan dari 3 meter menjadi 6 meter.
Pelebaran jembatan itu dilakukan agar proses pembuangan air banjir di Bengawan Jero melalui pompa banjir Melik bisa berjalan lancar, serta proses irigasi dri Bengawan Solo melalui Sluis Melik juga berjalan optimal.
“Semoga apa yang pemerintah lakukan, baik Pemprov Jatim maupun Pemkab Lamongan dalam pengelolaan Wilayah Bengawan Jero dapat bermanfaat bagi masyarakat.
Kami juga berharap masyarakat partisipasi aktif dan saling peduli serta mencintai aset-aset sumber daya air yang ada di Bengawan Jero, sehingga pada musim hujan kita dapat meminimalisir banjir tahunan yang rutin terjadi, kemudian pada saat musim tanam padi pembagian air bisa berjalan lancar dan optimal,” ucap Gunadi.
Rehabilitasi dan dioperasionalkannya pintu air tersebut disambut baik oleh masyarakat setempat. Salah satunya Khoirul, petani di Kecamatan Glagah yang turut memanfaatkan air baku yang dialirkan melalui Bengawan Jero.
“Alhamdulillah dengan dibukanya pintu air di Kuro, akan memberikan manfaat pagi petani, artinya petani bisa beraktifitas kembali untuk mengelola lahan pertanian yang lama menganggur karena tidak ada air, ” ucap Khoirul.
” Sudah lama petani menunggu adanya air dikawasan Bengawan Jero, sejak panen padi. Dengan dibukanya pintu air dan suplai air, setidaknya para petani bisa ada harapan dari lahan yang kami kelola, ” pungkas petambak asal Ds, Margoanyar itu.(rul)