Suksesi Nasional, Surabaya – Usai diberlakukannya Penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berbasis Mikro oleh Pemerintah di beberapa wilayah di Indonesia. Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, Pangdam V Brawijaya, Mayjen TNI Suharyanto, dan Kapolda Jatim, Irjen Pol Nico Afinta, menggelar rapat koordinasi (rakor) di Gedung Negara Grahadi, Surabaya.
Rapat koordinasi PPKM Mikro yang berlangsung pada hari Senin (08/02/2021) malam ini dihadiri oleh Tim Satgas Covid-19 , Pejabat Utama Polda Jatim serta Pejabat Utama Kodam V Brawijaya.
Selain itu, rapat PPKM Mikro ini juga di ikuti oleh Forkopimda Kabupaten, Kota di Jawa Timur secara virtual. Mereka berkesempatan menyampaikan permasalahan atau penanganan Covid-19 di daerahnya masing-masing.
Seperti yang di sampaikan oleh perwakilan Bupati, dan Walikota yang mengikuti PPKM Mikro, dalam tanggapannya secara virtual mereka mengatakan siap untuk melakukan PPKM Mikro di daerahnya masing-masing.
Sementara Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa mengatakan, PPKM Mikro ini diberlakukan mulai tanggal 09 sampai dengan 22 Februari 2021, yang berbasis pada RT / RW, dan Poskonya ada di Desa.
Untuk pemetaan yang telah dilakukan oleh Polda Jatim, untuk RT ada sekitar 210 yang masuk kategori zona merah, untuk orange ada 1.245, sedangkan zona Kuning sebanyak 10.023, serta zona hijau sebanyak 81.730 tersebar di 38 Kabupaten Kota di Jawa Timur.
“Oleh karena itu, maka koordinasi dengan Kabupaten Kota memang menjadi penting, untuk membreakdown secara lebih detail. Karena zonasi itu sangat detail sekali, setiap hari Selasa kita selalu mendapat update zonasi di masing-masing Kabupaten Kota.
Perhari ini Kabupaten Madiun dan Trenggalek masuk dalam zona merah, namun update permalam ini Kabupaten tersebut tidak lagi zona merah tapi Jombang dan Mojokerto, begitu juga nanti di RT dan RW, ” terang Gubernur Khofifah dihadapan awak media.
Lebih lanjut Khofifah menyampaikan, PPKM Mikro supaya sama-sama efektif, semua membatasi dengan kriteria-kriteria tertentu, dengan prosentase dan jam tertentu, serta area tertentu.
“Diharapkan efektivitas PPKM bebasis Mikro ini lebih signifikan, dan rencananya Kamis depan pak Pangdam akan menggelar apel bersama pak Kapolda dan bersama-sama dengan kami.
Artinya seluruh armada dari Kodam V Brawijaya, dari Polda Jatim, dan tentu dari Kabupaten Kota akan berseiring dengan maksimalisasi PPKM berskala Mikro ini supaya lebih signifikan lagi.” Imbuhnya
Dalam rapat PPKM Mikro ini, Pangdam V Brawijaya, Mayjen TNI Suharyanto menyampaikan akan memperkuat Babinsa untuk Mendukung program PPKM Mikro meliputi Tracing pasien, mendukung PPKM Mikro di Desa dengan melakukan pembentukan posko, penegakan disiplin, penerapan SOP, serta sosialisasi.
“Membantu distribusi bantuan dan akan dilaksanakan apel gelar pasukan Operasi PPKM Mikro. Keberhasilan PPKM adalah berhasilnya pelaskanaan testing dan Melakukan input data perkembangan secara Rill.”ucap Mayjen TNI Suharyanto.
Sementara itu, Kapolda Jatim secara tegas sangat mendukung upaya penekanan angka penyebaran Covid-19 di Jawa Timur, dengan Pemberlakuan PPKM berbasis mikro dan akan melakukan upaya pemetaan zonasi di daerah dengan skenario pengendaliannya.
Disamping itu pihaknya juga melakukan optimalisasi Kampung Tangguh Semeru (KTS) yang sudah terbentuk sebanyak 3.449 yang sebelumnya hanya 2.906, dan rencana Minggu depan akan menambah 2.104 Kampung Tangguh, jika dihitung dari jumlah Polres sebanyak 39, dalam satu Minggu akan menambah 50 sampai dengan 100 KTS. Sehingga dalam satu Minggu akan terbentuk 5.603 KTS di Jatim.
“Berdasarkan informasi, pengalaman, analisa dan evaluasi, ternyata KTS sangat efektif dalam penanganan Covid-19, sedangkan dalam 100 hari dari tiga bulan sekarang akan menjadi 7.043 KTS.
Selain optimalisasi, kami juga akan memberikan edukasi, karena Jawa Timur berbasis islam kultural, sehingga kami menindak lanjuti arahan dari Bapak Menteri Agama, untuk bekerja sama dalam mensosialisasikan protokol kesehatan melalui kegiatan agama, khususnya di hari Jumat,” paparnya.
Selain itu, Kapolda juga menambahkan, untuk berpartisipasi dengan tokoh berpengaruh, tokoh formal, atau Informal. Kemudian dengan komunitas dan organisasi, serta mendorong jajaran untuk menggunakan sarana budaya dalam menyampaikan misi atau pesan terkait dengan protokol kesehatan dan 3M, lalu pemasangan banner indor juga telah dilakukan dilokasi atau titik strategis.
“Selain strategi preemtif kami juga melakukan strategi preventif dengan pembagian masker, dan strategi penindakan hukum dengan melakukan operasi yustisi, dengan bekerja sama dengan TNI dan Satpol PP.
Tentunya akan melaksanakan PPKM dengan penerapan RT yaitu Merah, Orange yang menjadi utama kami,” jelasnya.
Tak hanya itu, program donor Plasma Darah Konvalesen yang dilakukan oleh personel juga sudah dilakukan, dan sudah dilakukan pengecekan secara langsung.
“Kami akan berkoordinasi terus dengan dokter Joni, Kabid Dokes, dengan PMI sehingga darah anggota yang lulusan universitas Covid-19 bisa menyerahkan darahnya kepada PMI,” ujarnya.
Saat ini, Polda Jatim menyiapkan Rumah Sakit Polri yang tersebar diseluruh jajaran di Jawa Timur, dan dapat digunakan untuk masyarakat. Selanjutnya untuk pelaksanaan 3M dan vaksinasi menjadi bagian penting serta pengawasan zonasi juga menjadi atensi bersama,” pungkasnya. (**)