Suksesi Nasional, Tulungagung – Sesuai anjuran dari Kementerian Pendidikan dan kebudayaan, mekanisme pembelajaran daring berpedoman kepada kebijakan bekerja dari rumah dan belajar di rumah selama pandemi virus covid 19, sampai new normal ini.
Baik Siswa ataupun siswi dari SD sampai perguruan tinggipun diharuskan belajar di rumah atau daring dengan memakai sistem yang sudah dianjurkan pemerintah dengan cara daring atau via online. Hal ini tidak mudah karena tidak semua murid mempunyai HP android dan melek android begitupun orang tua siswa.
Kepala Sekolah ( SD ) sekolah Dasar Negri 4 Kampung dalem Kecamatan Tulungagung Kabupaten Tulungagung, Wasito SPd MPd saat diwawancara Suksesi Nasional, Kamis (30/07/2020) di ruang kerjanya menjelaskan, pemberian materi belajar dengan metode daring atau online untuk para siswa ini biasanya diberikan tugas dan pembelajaran sesuai kurikulum dan tema yang ada di mata pelajaran.
“Sistem pembelajaran daring membutuhkan fasilitas smartphone, pulsa atau kuota dan jaringan. Sayangnya, banyak siswa yang kesulitan jaringan internet bahkan tidak memiliki HP,” ujarnya.
“Namun bila ada yang kesulitan dengan daring, guru yang mengadakan home visit dan jemput bola ke rumah siswa, ” ujarnya.
Artinya memberikan pelayanan dengan menyambangi rumah siswa atau siswi untuk belajar di rumah oleh guru kelas selama satu minggu sekali dan oleh guru bidang studi.
Untuk pembelajaran seterusnya dengan memberikan tugas kepada semua murid melalui online. Harapan adanya pembelajaran dengan metode daring ataupun luring ini agar supaya semua murid Sekolah Dasar Negeri 4 Kampung Dalem tetap belajar dan melaksanakan tugas-tugas yang diberikan via online.
“Pembelajaran kali ini sangat berbeda dengan tahun sebelumnya karena tidak ada tatap muka secara langsung antara guru dan murid di kelas tetapi menggunakan jaringan internet melalui aplikasi pembelajaran,” jelas Wasito
Menurut dia, pembelajaran daring merupakan pilihan terbaik bagi sekolah dalam memaksimalkan kegiatan belajar mengajar (KBM) ketika dunia masih dilanda Covid-19.
“Kami memilih pembelajaran daring karena mayoritas orang tua peserta didik telah memiliki handphone android dan menjadi tolak ukur dalam meningkatkan kecakapan berteknologi di era revolusi industri 4.0,” tutur dia.
Dia menerangkan, pembelajaran daring sudah dilaksanakan sejak masuk ajaran baru hingga saat ini di mana aktivitas KBM terealisasi dalam jaringan internet di mana para murid belajar dari rumah dan para guru mengajar dari sekolah.
“Memang ada kendala dalam pembelajaran daring tetapi kami berupaya keras untuk bisa mengatasinya dengan cara yang elegan yaitu melayani keluhan para orang tua yang datang di sekolah sehingga kesulitan dapat diatasi,” ungkap dia.
Karena itu, lanjut dia, para guru diwajibkan untuk berada di sekolah setiap hari untuk melaksanakan pengajaran sambil melayani kesulitan yang dialami dalam pembelajaran daring.
“Semoga pembelajaran daring dapat menjadi metode yang sangat menyenangkan bagi para murid untuk belajar di masa pandemi Covid-19 ini,” harap dia.
“Saya lihat kumulatifnya yang sudah pakai daring sangat tinggi, sisanya itu pakai luring, yakni dengan kita membuat resume pembelajaran dari video yang diprint out dan dibagikan kepada siswa. Teknisnya bisa guru memberi langsung, atau wali murid datang ke sekolah untuk ambil resume pembelajaran itu,” tambahnya.
Karena sejak hari ini juga pihak sekolah sudah mengatur para guru untuk masuk di sekolah, walau pun suasana belajar di rumah.
Tugas guru untuk memfasilitasi jika ada orang tua yang ingin bertanya, atau hendak mengambil resume pembelajaran.
Untuk penilaiannya, siswa yang bersangkutan yang pake WA hasil kerjanya di foto dan di kirim ke gurunya, untuk pengerjaan tugas-tugas. “Untuk yang tidak punya hp android, mau tidak mau harus diantar ke sekolah, makanya para guru masuk di sekolah,” tutupnya.(Al/Har)