Suksesi Nasional, MAGETAN – Melestarikan budaya adat istiadat peninggalan nenek moyang yang masih di uri – uri dan menjadi tradisi setiap tahun oleh masyarakat Desa Temenggungan , Kecamatan Karas yaitu bersih desa/Sedekah Bumi (nyadran)
Dimana pemerintah desa (Pemdes) Temenggungan bersama masyarakat melakukan selametan/ genduri di perdanyangan (punden) / tempat petilasan untuk doa bersama yang ditujukan untuk para leluhur yang cikal bakal desa
Muh. Suwito Kepala desa (Kades) Temenggungan mengucapkan banyak terima kasih atas antusias masyarakat desa yang masih uri – uri dan melestarikan adat istiadat turun temurun
“Terima kasih atas keperdulian dan antusias masyarakat yang masih melestarikan budaya adat istiadat bersih deso, tradisi dari perdanyangan memang wajib kita uri-uri.
Jangan berfikir tidak – tidak, maupun di hubungkan dengan ajaran agama, dahulu para pejuang / leluhur yang sudah memperjuangkan tanah ini hingga menjadi desa tercinta pastinya banyak lika – likunya, dengan adat yang di tinggalkan (wariskan) pada kita wajib kita lestarikan,” ujarnya
Alhamdulillah tradisi upacara adat tahun ini dapat terlaksana budaya tarian tari reog yang kita masih kita lestarikan.
Tak lupa kita bersama mendoakan para leluhur yang cikal bakal babat desa (perdanyangan).
Saya berharap semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rizkinya dan kita semua diberikan kesehatan, keberkahan serta bisa hidup guyub rukun,” harapnya.
Masih kata Kades Temenggungan upacara adat istiadat bersih desa ritualkerja bakti di makam dan punden dilanjutkan dengan tari reog yang keliling desa masih dilaksanakan
Semoga dengan adanya kita melaksanakan tasyakuran seluruh warga masyarakat di jauh kan dari pagebluk dan kita bisa memberikan pengetahuan kepada generasi penerus agar mampu dan dapat meneruskan sejarah peninggalan nenek moyang.
Tari reog juga sebagai hiburan masyarakat,” tandasnya.(yen)