Suksesi Nasional, Surabaya– Kasus kapal cargo MV Mentari Crystal kini menjadi topik hangat yang menjadi sorotan media. Hal ini didasari dari sejumlah jawaban dari Kepala Syahbandar Utama Tanjung Perak, capt Sudiono saat menerima pertanyaan dari sejumlah wartawan saat acara jumpa pers di Terminal Teluk Lamong.
Selama ini Syahbandar sebagai Low Inforcement merupakan Unit pelaksana teknis Hubla yang paling bertanggungjawab atas insiden kecelakaan kapal saat keberangkatan. Karena untuk dapat berlayar, sebuah kapal harus mendapat Surat Ijin Berlayar dari Syahbandar setelah dilakukan pengecekan kelayakan kapal dan lain- lain. Namun yang terjadi saat ini, Syahbandar terkesan tidak ingin mendapat sorotan negatif dan berusaha mencari dukungan dari sejumlah lembaga terkait di Pelabuhan Tanjung Perak sehingga terkesan ingin “cuci tangan”.
“Kami dari Syahbandar yang terkait dengan aspek keselamatan dan keamanan pelayaran serta perlindungan lingkungan, keberadaan lambung MV Mentari Crystal tidak mengganggu alur pelayaran. Saat ini yang kami lakukan bekerjasama dengan Pelindo III adalah memasang oil boom disekitar lokasi dari pada tenggelamnya kapal tersebut yang gunanya untuk mengantisipasi pencemaran”, terang Sudiono dihadapan awak media.
Disini Syahbandar tidak menjelaskan bagaimana kronologis peristiwa insiden kecelakaan kapal MV Mentari Crystal dapat terjadi dan lebih fokus kepada tidak terjadinya pencemaran dalam insiden ini. Kemudian menambahkan bahwa kru kapal sebanyak 18 orang semua selamat dan disekitar lokasi telah dipasang rambu-rambu navigasi.
“Kami juga kerjasama dengan VTS membuat surat edaran NTM (notice to marine) untuk menginformasikan kepada semua pelayaran bahwa ada kapal tenggelam disekitar lokasi sesuai koordinat di surat edaran. Kemudian berkoordinasi dengan Puskodal pusat terkait dengan kegiatan tersebut”, tambah Sudiono
Selanjutnya kata Sudiono akan dilakukan salvage atau pengangkatan bangkai kapal yang bekerjasama dengan Pelindo III dan pemilik sesegera mungkin. “Dengan diangkatnya bangkai kapal MV Mentari Crystal aspek keselamatan dan keamanan pelayaran terjamin sehingga kegiatan kapal di dermaga domestik bisa berjalan normal kembali”, kilahnya.
Dari sejumlah keterangan dari Capt Sudiono sebagai Kepala Syahbandar tak sedikitpun mengungkap dugaan penyebab terjadinya kecelakaan kapal MV Mentari Crystal. Bahkan saat ditanya para awak media selalu mengatakan masih dalam penyelidikan tim investigasi, pada hal dugaan penyebab insiden dapat diperoleh dari para kru kapal.
Disini dapat diduga ada sesuatu yang sengaja ditutup-tutupi dengan memberikan keterangan tanpa menjelaskan secara kronologis dugaan penyebab insiden. Menurut informasi minor yang berkembang, penyebab tenggelamnnya kapal MV Mentari Crystral karena diduga muatan lebih atau over draft dan kondisi kapal yang harus masuk docking.(dung)