Suksesi Nasional, Surabaya – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyebutkan, saat ini pasien terkonfirmasi Covid -19 mengalami tren peningkatan sehingga Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur menyiapkan tambahan bad di sejumlah Rumah Sakit, yang sebelumnya mencapai 6.611 bad kini di tambah menjadi 7.001 bad
Selain itu Pemprov Jatim juga menyiapkan sebanyak 66 ruang isolasi khusus, bagi pasien terkonfirmasi positif Covid-19. Pada saat libur panjang Natal dan Tahun Baru 2021, Pemprov juga menambah Rumah Sakit, baik yang ada di Malang maupun di Kota Surabaya.
Sementara untuk yang di Malang ada RS Boluvart, Pemrov Jatim juga melakukan konfersi di dua rumah sakit. Sedangkan di Kabupaten Jember ada rumah sakit paru yang akan di fokuskan menangani pasien Covid-19. Begitu juga Rumah Sakit paru milik Pemprov yang ada di Surabaya nantinya juga akan menjadi Rumah Sakit yang menangani pasien Covid-19.
“Kita konfersi dua rumah sakit paru yang ada di Jember dan Surabaya untuk menjadi rumah sakit fokus menangani para pasien yang positif Covid-19,” kata Khofifah usai menggelar Media Gathering di Gedung Negara Grahadi Surabaya Sabtu (26/12/2020) sore.
Khofifah menambahkan, dari ke 127 Rumah Sakit yang di siapkan kini bertambah menjadi 145 Rumah Sakit. Pihaknya meminta kepada masyarakat Jawa Timur tetap menjaga prokes, karena penyebaran Covid -19 belum berhenti.
Ada penambahan RS yang disiapkan oleh Pemprov Jatim, yang semula hanya 127 RS kini di tambah menjadi 145 RS,” kata Khofifah.
Selain itu pada awal Januari 2021 nanti, Pemprov Jatim akan menerima vaksin dari Pemerintah Pusat. Vaksi tersebut nantinya akan di prioritaskan terlebih dahulu untuk tenaga kesehatan (Nakes) TNI dan Polri serta para Guru. Kita pastikan bahwa vaksin tersebut aman dan halal, tinggal menunggu dari BPOM.
“Iya pada awal tahun nanti kita akan mendapatkan vaksin, namun nantinya akan diprioritaskan terlebih dahulu untuk yang memang membutuhkan,” ungkapnya.
Kami Pemerintah Provinsi Jatim bersama jajaran TNI, Polri sudah koordinasi untuk melakukan Operasi Yustisi secara masif. Semua sudah sinergi di dalam memerangi Covid-19 di Jawa Timur,” ungkapnya.
Sementara itu Kapolda Jawa Irjen Pol Nico Afinta menjelaskan, untuk penanganan Covid – 19 di Jawa Timur melibatkan sejumlah beberapa unsur . Mulai dari Pemerintahan, masyarakat bersatu menghadapi Covid-19.
Sehingga kita perlu melakukan komunikasi dengan pihak terkait. Polda Jatim sendiri sudah melakukan tiga kegiatan yang memang menjadi konsentrasi kami dalam menghadapi Covid-19 diantaranya, Operasi Yustisi, Pembentukan Kampung Tangguh dan Covid Hunter.
“Polda Jatim menjadi bagian struktur yang menangani Covid-19, sehingga kita sudah melakukan tiga hal untuk membantu Pemprov mencegah penyebaran Covid-19 ,” ucap Kapolda Jatim.
Operasi Yustisi dilaksanakan bersama-sama dengan Pemerintah dan TNI, sejak bulan April sampai sekarang sudah ada sekitar 3.409 ribu kegiatan yang dilaksanakan selama tujuh bulan.
Dan ada 9 juta orang mendapat sanksi teguran karena tidak taati Protokol Kesehatan. Selain itu untuk jumlah sanksi denda sebesar 4 Milyar rupiah lebih. Kampung Tangguh Semeru sendiri sudah tersebar sebanyak 2.561 di seluruh provinsi Jawa Timur.
“Sudah banyak teguran hingga denda dari Operasi Yustisi yang kami lakukan, sehingga diharapkan masyarakat tetap mematuhi Prokes,” sebutnya.
Sementara itu tim Covid Hunter tujuannya untuk memindahkan orang yang tujuannya isolasi mandiri ke tempat karantina. Hari ini bersama dengan media untuk bersama sama menggaungkan bahwa Covid 19 masih ada di sekitar kita.
“Sehingga Forkopimda Jatim Pemerintah, TNI dan Polri ini bisa melawan virus corona dan bisa melewati bersama sama,” pungkasnya.
Turut hadir dalam acara tersebut Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Suharyanto, Panglima Koarmada II Laksamana Muda Sudihartawan, sejumlah nara sumber diantaranya Ketua IDI Surabaya Dr Brahmana Iskandar, Direktur RS Darmo Surabaya Sulung Budianto, Pakar Episemioligo Fakultas Kesehatan Masayarakat UNAIR Dr Whindu Purnomo, Bupati Jombang Munjidah Wahab serta Syaifullah Yusuf.(**)