Suksesi Nasional, Sumenep –
Rasa kepedulian yang tinggi ditunjukan Bupati Sumenep Ahmad Fausi terhadap warga yang tertimpa musibah bencana angin puting beliung di daerah Karang Anyar dan Pinggirpapas Kecamatan Kalianget Kabupaten Sumenep Madura.
Ahmad Fausi turun langsung ke lokasi bencana angin puting beliung bersama jajarannya untuk memastikan keadaan lokasi dan korban akibat bencana alam.
Setibanya dilokasi Fausi menghimbau kepada masyarakat Karang Anyar dan Pinggirpapas harus selalu waspada dengan datangnya bencana angin puting belung disebabkan adanya perubahan dari musim penghujan ke musim kemarau.
Peristiwa serupa sering terjadi di Kabupaten Sumenep dan menjadi langganan bencana puting beliung, petir dan banjir serta bencana lainya.”ucapnya.
Dirinya bersyukur atas bencana ini tidak memakan korban jiwa meskipun kondisi pasca bencana angin puting beliung ini telah memporak porandakan sejumlah rumah dan satu Masjid milik warga Karang Anyar dan Pinggirpapas.
Fausi juga sempat menyambangi korban luka ringan salah satu warga bernama Listiyani (40) asal Dusun Ageng Desa Pinggirpapas.
Atas penuturan salah satu warga Pinggirpapas Munawarman mengaku menyaksikan peristiwa angin puting beliung berputar putar menuju ke dua desa tersebut.
Karena saya posisi ada diluar rumah saat melihat angin berputar kesebelah timur, saya berteriak memanggil warga agar keluar rumah dan segera mencari tempat untuk berlindung,” ungkapnya.
Angin puting beliung ini berawal dari arah tambak Pegaraman di desa Pinggirpapas kemudian bergerak cepat kearah SPBU lalu menyapu sebagian gudang dan mengarah ke pemukiman warga.
Saya menyaksikan dengan penuh ketakutan dan khawatir, beruntung kejadian itu tidak lama hanya beberapa menit saja.” tutur Munawarman.
Atas kejadian ini semoga seluruh warga masyarakat Kabupaten Sumenep selalu waspada dan tanggap pada setiap situasi apapun serta selalu berdo’a semoga kita semua dan selalu mendapat lindungan dan keselamatan dari Allah SWT.
Semoga semua warga yang tertimpa musibah akan diberikan kekuatan dan kesabaran.” tutupnya.
(Duk/ang)