Suksesi Nasional,Sumenep -Hampir semua negara terjangkit adanya pandemi ini tidak terkecuali di Madura paling ujung timur ini, meskipun sudah menerapkan protokol kesehatan, seperti wilayah paling banyak kasus kematian akibat Covid-19, wilayah Kecamatan Saronggi, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur diberlakukan aktivitas masyarakat selama 14 hari mulai tanggal 21 September 2020.Tujuh desa di Kecamatan Saronggi, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, lockdown.
Tujuh desa yakni Saroka, Kebun Dadap Barat, Kebun Dadap Timur, Tanah Merah, Tanjung, Langsar dan Pagar Batu.
“Lockdown hari ini, menindaklanjuti hasil rapat dengan Forpimka dan masyarakat Saronggi, Sabtu lalu,” terang Edy Rasiyadi, Sekretaris Daerah Kabupaten Sumenep.
Ini juga menindaklanjuti, lanjut Edy, banyaknya korban yang meninggal di Kecamatan Saronggi dengan jarak waktu yang terbilang singkat.
“Hanya sekitar 20-25 hari, 6 warga meninggal disana (Saronggi),” jelas Edy.
Terhitung sejak hari ini hingga 14 hari ke depan, TNI dan Polri serta didukung masyarakat, akan melakukan penyekatan di dua pintu masuk utama menuju tujuh desa tersebut. Diantaranya Desa Tanah Merah dan Desa Pagar Batu.
Di samping itu, pemerintah akan melakukan isolasi dengan mengaktifkan kembali program kampung tangguh yang ada di kecamatan setempat.
Seorang warga menduga, mayoritas masyarakat di Kecamatan Saronggi belum mengetahui bahwa tujuh desa lockdown.
Di Kabupaten Sumenep, sebanyak 22 warga meninggal dan 349 terkonfirmasi positif Covid-19.(pri/mj)