Suksesi Nasional Tulungagung – Blas menjadi salah satu penyakit yang kerap menyerang tanaman padi. Untuk menghambat penyakit tersebut, Dinas Pertanian kabupaten Tulungagung melakukan gerakan pengendalian bersama petani. Blast kerap disebut juga penyakit Blight Leaf Bacterial (BLB).
“Blas merupakan salah satu penyakit utama padi sawah dan menjadi momok bagi petani dunia, sehingga harus segera kita kendalikan,”kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Tulungagung Ir. Suprapti melalui Kabid pengendali organisme penganggu tumbuhan Gatot Rahayu
Gatot mengatakan gerakan pengendalian dilakukan di wilayah kelompok tani, yakni Kelompok Tani Mina Jaya Rukun Desa Wonorejo Kecamatan Sumbergempol.
Ia mengemukakan, Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) seperti Blas disebabkan patogen bakteri Xanthomonas Oryzae pv. Oryzae (Xoo). Penyakit ini bisa menginfeksi tanaman padi pada bagian daun melalui luka atau pun lubang alami seperti stomata, sehingga merusak klorofil (zat hijau) daun. Dampaknya, kemampuan tanaman melakukan fotosintesis akan berkurang.
“Kalau hal itu terjadi pada tanaman padi yang umurnya muda, maka akan mati. Sementara bila dialami tanaman di fase generatif, pengisian gabah menjadi tidak sempurna sehingga dikhawatirkan gabah menjadi hampa,” paparnya.
Untuk mencegah terjadinya penyebaran/perluasan serangan penyakit blas tersebut, Petugas Lapang di kecamatan Sumbergempol bersama Ketua Kelompok Tani mendatangi kantor Dinas Pertanian Kabupaten Tulungagung untuk meminta bantuan upaya pengendalian.
Berdasarkan rekomendasi laporan dari petugas pengamat organisme pengganggu tumbuhan (POPT) di lngkungan kami, petugas penyuluh mengajukan ke dinas bantuan pestisida.
Menanggapi apa yang menjadi permasalahan di lapangan, Dinas Pertanian menyerahkan bantuan pestisida untuk mengendalikan penyakit blas yang terjadi di wilayah kelompok tani di Desa Wonorejo.
“Karena untuk mencegah serangan dan pengendalian, maka kami beri bantuan pestisida agar tidak semakin meluas,” tutur Gatot.
“Sesuai arahan Kepala Dinas, kami harus merespon cepat permasalahan di lapangan dengan memberi bantuan ini, “ujar Gatot
Menindaklanjuti hal tersebut Kabid pengendali organisme penganggu tumbuhan Gatot Rahayu bersama petani segera melaksanakan gerakan pengendalian guna mencegah perkembangan dan penyebaran dari Blight Leaf Bacterial (BLB).
Meskipun terkendala Pandemi Covid 19, regu pengendali hama ini tetap melakukan aktivitasnya namun dengan beberapa pembatasan. Jumlah anggota yang diijinkan melaksanakan penyemprotan/pengendalian dibatasi.
Ditambahkan Gatot bahwa pestisida yang digunakan untuk mengendalikan penyakit blas adalah fungisida ABUKI yang diharapkan mampu secara cepat mengendalikan penyakit Blas.
Gatot mengapresiasi peran besar petani dan petugas lapangan yang terus bekerja mengamankan produksi pangan nasional di tengah wabah Covid-19.
“Mereka adalah pejuang –pejuang yang patut kita banggakan karena berada langsung di garis terdepan menjaga ketahanan pangan nasional, terlebih di kondisi-kondisi yang sulit seperti saat ini”, tegas Gatot (al/har)