Suksesi Nasional Tanah Bumbu – Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu (Pemkab Tanbu) menerima kedatangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Aceh, Tim Percepatan Pemanfaatan Kawasan Industri Aceh (TP2KIA), dan Direktur Kawasan Industri Aceh (KIA) dalam rangka study komparasi terkait kawasan industri (KI) Batulicin, Rabu (27/07/2022).
Kedatangan rombongan dari kota “Serambi Mekkah” tersebut disambut Asisten Ekonomi dan Pembangunan Tanbu Rahmat Prapto Udoyo, Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro Perdagangan dan Perindustrian (DKUMP2) H. Deny Harianto, Plt Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Briyan Ajisoko, Plt Dinas Perhubungan Achmad Marlan, dan perwakilan Kepala Bappeda di Kantor Bupati Tanah Bumbu.
Ketua Pelaksana TP2KIA Mustafa Hasbullah, mengatakan maksud dan tujuan ke Tanah Bumbu dalam rangka mempelajari pengelolaan kawasan industri di Batulicin, karena berdasarkan informasi yang diterima dari kementerian terkait bahwa pengelolaan KI Batulicin merupakan salah satu yang terbaik di Indonesia.
“Daerah kami Aceh juga punya kawasan industri yakni Kawasan Industri Aceh (KIA) – Ladong,” sebutnya.
Hal senada juga disampaikan Kabid Agro dan Manufaktur Disperindag Aceh Ridhwan, menambahkan sama halnya dengan Batulicin Tanah Bumbu, KI Aceh juga memiliki bandara, jalan tol, dan pelabuhan.
“Tujuan kami ke Tanbu untuk mempelajari manajemen pengelolaan kawasan di KI Batulicin, pola regulasi yang dikelola oleh pemerintah maupun swasta, regulasi kemudahan fiskal dan non fiskal memudahkan investor masuk, kemudahan insentif untuk menarik tenant, kolaborasi antara pemerintah dan swasta, dan pengelolaan lainnya,” sebut Ridhwan.
Asisten Ekonomi dan Pembangunan Tanbu Rahmat Prapto Udoyo, mengatakan Kabupaten Tanah Bumbu merupakan kabupaten termuda pemekaran di Kalimantan Selatan yang usianya masih remaja (19 tahun) namun perkembangan pembangunanya sangat cepat.
Terkait KI Batulicin, terdiri dari Blok 1 dan Blok 2. Saat ini, progress pembangunan ada di blok 2 diantaranya terdapat pabrik biodiesel, dan belum lama tadi dilakukan pula ground breaking pembangunan smelter nikel yang menyerap 1.200 tenaga kerja.
Kadis KUMP2 Tanbu H. Deny Harianto, menambahkan KI Batulicin blok 1 memiliki luasan sekitar 950 ha, dan blok 2 seluas 1.700 ha.
Keberadaan blok 1 dan blok 2 sangat berdekatan lokasinya dan sudah dikembangkan akses jalannya yang saling berhubungan. Sehingga minat pelaku usaha termotivasi untuk berinvestasi di KI Batulicin.
Ditambah lagi dengan adanya bandara, kawasan industri, dan pelabuhan yang jaraknya sangat dekat, serta fasilitas listrik, dan air untuk mendukung kawasan industri tersebut.
“Kepercayaan dan keterbukaan pemerintah merupakan salah satu kunci investor menanamkan modalnya di kawasan industri,” sebut Deny. (Rel/Rid)