Suksesi Nasional, Magetan – Dalam rangka melestarikan Tradisi yang turun menurun, Pemdes Blaran bersama warga desa blaran Kecamatan Barat , Kabupaten Magetan menggelar Bersih desa dengan ritual doa bersama di punden desa dan di iringi tari tayub, (15/08/2022).
Tradisi ritual ini dilaksanakan setiap tahunnya, tepatnya pada sedekah bumi atau nyadran, dalam penanggalan hitungan bulan jawa. Ratusan warga membawa beberapa tumpeng yang berisi buah-buahan dari hasil bumi sebagai wujud syukur kepada sang pencipta serta untuk melestarikan tradisi leluhur.
Sementara itu Kades Blaran mengatakan, acara bersih desa yang berada di desa blaran ini memang digelar setiap tahun diikuti oleh tokoh-tokoh dan para sesepuh melakukan ritual doa-doa di punden.
“Alhamdulillah bersih Desa Blaran ini bisa kembali terlaksana setelah dua tahun hanya dilaksanakan secara sederhana karena pandemi COVID-19, dengan harapan semoga semua warga desa blaran diberikan keselamatan, kemakmuran, ketentraman dan kedamaian,” harap Setiyono kades blaran.
Doa bersama atau selamatan kenduri di punden ini merupakan tradisi saat bersih desa, lanjud kades dimana kita yang kumpul melaksanakan doa bersama untuk para leluhur yang cikal bakal desa blaran, (pedanyangan) Tradisi kenduri atau doa bersama di punden maupun tempat yang di keramatkan merupakan suatu adat istiadat bagi masyarakat yang masih melekat disaat acara Sedekah bumi atau bersih desa, terangnya.
“Peninggalan leluhur kuno ini masih dilestarikan oleh masyarakat sekarang, bersih desa merupakan nguri – nguri adat istiadat dan melestarikan seni budaya yang selalu menjadi ciri khas saat bersih desa.dimana di yakini punden maupun sendang merupakan petilasan yang masih terwujud dari nenek moyang dahulu” pungkas Kades.
Tari tayub atau disebut Gabyong merupakan ciri khas saat penyelenggaraan bersih desa blaran dan tak lupa tumpeng sebagai wujud rasa syukur atas limpahan Rahmat ,dan Riski pada masyarakat blaran dari Allah SWT. (yn)