Beranda Headline

Bangunan RPH Babi Jalan Pegirian Surabaya Dibongkar

Suksesi Nasional, SURABAYA – Pasca dipindahnya Rumah Potong Hewan (RPH) babi,  bangunan atau kandang tempat pemotongan babi di Jalan Pegirian Surabaya dibongkar.

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya tidak menginginkan RPH yang berada dikawasan religi Sunan Ampel dijadikan tempat pemotongan hewan.

Pantauan Suksesi Nasional.com di lokasi Jum’at (24/02/2024), tampak para pekerja sibuk membongkar bangunan cagar budaya dengan menggunakan alat berat.

Beberapa kendaraan dump truk keluar masuk mengangkut material bekas bangunan RPH babi yang berdiri sejak tahun 1927 tersebut.

Diberitakan sebelumnya, pasca dipindahnya RPH babi dijalan Pegirian Surabaya. Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bakal menata kawasan religi Sunan Ampel Surabaya.

“Bekas bangunan RPH bakal diperbaiki dan akan dijadikan Sentra Wisata Kuliner (SWK) untuk pedagang kaki lima (PKL) di Jalan KH. Mas Mansyur Surabaya.

Baca Juga :  Polrestabes Surabaya Ringkus Emak- Emak Pencuri Gelang Emas Senilai Rp 350 Juta

Kita akan menata Ampel, seluruh pedagang yang ada di KH Mas Mansyur dimasukkan di sini (Jalan Pegirian). Sambil menunggu total di bulan Oktober 2024 setelah kandang sapi pindah,” kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi kepada wartawan Kamis (22/02/2024) sore.

Tak hanya RPH, tapi sejumlah kawasan sekitar juga akan dirombak untuk menata Ampel lebih rapih dan khas. Seperti pintu masuk di Jalan Pegirian, bakal bisa dilewati bus.

“Dinding menuju terminal dijebol. Bus masuk, keluar terminal, turun depan sini. Kawasan di sungai dirombak total bentuknya, yang ada pedagang di atas sungai akan dirombak total sehingga nyambung dengan yang akan kita bangun di ex RPH ini.

Baca Juga :  Peduli Warga, Bhabinkamtibmas Polresta Mojokerto Bedah Rumah Mbah Siti Badriah

Kantor kecamatan akan diubah di Jalan Arimbi yang nyambung nanti tidak di sisi terminal lagi. Kita tata gapura Ampel masuk ke dalam kampung depan itu,” katanya.

“Penataan pedagang itu, kata Eri, akan dimulai akhir Februari ini, dengan total sekitar 400 pedagang.

Pagi 200 (pedagang), kalau malam 150-an, hampir 400. Karena pedagang yang ada di Mas Mansyur, Semampir, itu kan ada yang pagi sampai jam 11 (siang). Jam 11 berhenti, sore ada lagi,” ujarnya.

“Eri memastikan bangunan yang dibongkar akan ditimpa dengan yang baru, untuk menghilangkan bekas pemotongan babi disana.

Bangunan ini kita timpa dengan semen-semen baru, beton baru. Artinya dibangun baru. Jadi, dindingnya baru semua. Lantainya lantai baru,” pungkas Eri. (rus)

Baca Juga :  Ketua TP PKK Kabupaten Ngawi Berikan Pembinaan 10 Program PKK di Desa Gandri

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini